Tuesday, November 21, 2006
Thursday, November 16, 2006
Time break
Punya waktu meliburkan diri seminggu ternyata adalah barang sangat mewah, sampe gw kebingungan sendiri menggunakan 'barang mewah' itu.
Secara hasrat terbesar gw sekarang adalah traveling, gw memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang indah.
Target gw yang pertama adalah New Zealand. Terinspirasi oleh suatu tayangan di tv swasta tentang keindahan New Zealand, gw langsung tertarik. Cari info, telpon, sms, friendster message sana sini.
Persiapan udah cukup matang, mencakup list tempat yang harus gw kunjungi, tempat tinggal di sana, info harga tiket and visa, dan memaksa seorang temen gw di sana untuk menjadi guide di sela2 pekerjaan dan kuliahnya :D
Tapi ternyata persiapan gw gak cukup matang. Gw kelupaan bahwa ada libur lebaran yang membuat proses pengurusan visa jadi lebih lama.
Lagian selama ini tiap gw bikin visa selalu ada yg ngurusin dan kayaknya bisa selesai seminggu. Hehe.. sotoynya gw. Daripada gw dapet visa tapi cuman bisa stay 3 hari di NZ, mending gak usah deh.. So, plan A BATAL.
Target berikutnya lebih rasional, mencari tempat yang gak perlu visa. Diputuskanlah gw ke Hongkong, ditemani alia adek gw. Hari udah fix. Tiket, hotel, tour agent udah oke. Tiba2 si mamah melarang gw dan alia pergi, dengan alasan di sana 'gak ada siapa siapa' sehingga beliau khawatir melepas kami berdua. Huah! Mulai panik gw! Mana abis mamah ngomong gitu, gw tanpa sengaja melihat sebuah buku koleksi lama berjudul "Ridho Allah tergantung Ridho Orang Tua". Yuk maree! Langsung lah gw luluh. So, plan B BATAL.
Target berikutnya semakin dekat dari Jakarta: Lombok. Kali ini mama merestui, soalnya di sana ada sepupu gw (gak ngaruh juga sih, secara dia kerja di Newmont aja gituh.. which is not the place I wanted to visit anyway). Hari itu juga gw langsung ke travel agent untuk membooking tiket, hotel, dan tour (gak mau repot). Dan seperti sudah ada yang mengatur kegagalan gw, tiketnya pun tak ada untuk hari yang gw inginkan! Gw udah coba cari airline lain dengan merelakan penurunan kualitas (gak boleh nyebut merk ya), tetep aja gak ada. Berhubung jadwal gw dan alia susah dicocokin, jadi kita gak punya alternatif hari lain. So, plan C BATAL.
Stressssen!! Holiday gagal semua!!
Jadi inget kata2 dari film kartun favorit gw waktu kecil: Selalu ada jalan untuk menyelamatkan hari.
Gw sms temen2 gw yang gw tau pasti available: "guys.. ke bandung yuk!"
Jadilah di pagi itu kami berempat berangkat ke Bandung. Gw, imam, adit, dan dj. Masuk tol bekasi barat, keluar tol cileunyi, langsung menuju Pondok Tiara di deket Unpad Jatinangor untuk menjemput alia.
Tarik maaaaaam... (imam maksudnya, kepala keluarga merangkap driver handal)
Tujuan pertama adalah kawah putih Ciwidey. Hehe.. hari gini baru ke Ciwidey.. kemana ajaaa...
Ciwidey adalah tempat yang sangat indah, sangat gw rekomendasikan untuk yang ingin berwisata alam. Perjalanan agak menanjak, berbukit, dengan pemandangan sawah, kebun strawberry, dan pegunungan. Sesekali lo bisa melihat ke lembah dengan pemandangan Bandung dan sekitarnya. Jangan lupa matiin AC mobil, buka semua kaca jendela, keluarin tangan dan anggota tubuh lain yang bisa lo keluarin, dan rasakan sensasinya..
Di deket kawah putih (atau hijau ya?), banyak pasangan yang lagi bikin foto pre-wed. Jadi artinya tempat itu memang sangat indah, tapi jangan bikin foto pre-wed di situ soalnya pasaran bo :)
Di deket pintu keluar gw tertarik untuk nyobain ATV. Gw gak tau kepanjangannya apa, yang jelas itu adalah motor besar dengan 3 roda, yang biasa dipake buat menjelajahi hutan dan bukit2. Mas2nya juga baik banget ngajarin kita yang pada gak bisa nyetir motor pake kopling. Gw n alia muter2 di dalam area hutan, mendaki gunung lewati lembah (ini agak berlebihan sih..). Deg2an tapi malah pengen lagi..
Turun dari kawah putih, kita mampir ke Strawberry Land. Sebenernya di sepanjang jalan di Ciwidey banyak banget tempat yangmbertuliskan "Kebun Strawberry, petik sendiri". Pilihan kita jatuh ke Strawberry Land soalnya tempat ini punya tiang strawberry yang cukup mencolok di tengah2 kebunnya. Lucu deh..
Begitu sampe, mbak2nya langsung menyambut ramah, dan memberikan keranjang untuk kita memetik strawberry. Lari2an di tengah kebun strawberry, berebutan strawberry paling gede ama temen2, ngerasain sendal jadi tebel gara2 tanah, jorok2an makan strawberry langsung dari pohonnya, dan foto2 dengan topi pak tani berwarna merah strawberry.
Udah gitu ada toilet strawberry! Bangunan berbentuk buah strawberry, yang ternyata berfungsi sebagai toilet. Kita udah sempet berharap airnya juga beraroma strawberry, tapi gak mungkin ya kayaknya :) So much fun!
Malamnya kita turun ke kota Bandung buat cari makan malam. Kita makan di red dipo*, yang terkenal dengan ikan bawalnya. Ikannya sih enak.. tapi sambelnya JAHANNAM! Pedes bangettt!!! Si adit sampe habis 2 porsi nasi untuk menutupi kepedasannya (atau emang laper ya?)
Berhubung udah kemaleman, niat pulang ke Jakarta diundur jadi besok aja. Mendadak nyari underwear dan sikat gigi untuk persiapan menginap darurat. Gw nginep di kos alia, cowok2 itu nginep di rumah neneknya adit.
Besoknya perjalanan diawali dengan makan siang di cabe rawit*. Nasi timbel cabe rawitnya enak dan mengenyangkan. Tempatnya juga nyaman banget buat leha2, sampe banyak anak2 smp yg pacaran di situ. Dek.. jajannya banyak juga ya..
Menjelang sore, kita ke vila istana bunga di Lembang. Bayangkan rumah2 dengan desain natural di atas bukit di pegungungan, dengan pemandangan lembah dan hijaunya alam. Selain pemandangan yang oke, ada juga fasilitas lapangan sepak bola, outbond, dan paintball.
Pulang dari vila istana bunga, semua stress. Gimana caranya ya bisa beli vila di situ?? Padahal Imam udah membayangkan menggendong bayinya di atas balkon rumah. Adit udah membayangkan anak2nya sedang bermain sepak bola di depan vila. Dj udah membayangkan mengelola bisnisnya melalui telpon dari teras rumah. Kalo gw sih membayangkan... hmm.. ada deeeh ;) Ujung2nya kita sepakat mencari jalan pintas menjadi kaya raya: menikahi keluarga cendana! hihihi...
Perjalanan kembali ke Jakarta diisi dengan romantisnya langit sore di tol cipularang. Semua memandang keluar jendela, bermain dengan pikirannya masing2. Sesekali membahas betapa tower2 operator seluler sangat mengganggu pemandangan. Memperhatikan anak2 yang sedang 'mengejar matahari' di atas jembatan. Mempertanyakan kenapa tidak ada pelangi di sore yang indah itu. Menghitung (dan menyinggahi) semua tempat peristirahatan di sepanjang tol Bandung-Jakarta. Mengira2 peluang Melaney Ricardo menjadi juara Fun Fearless Female majalah Cosmopolitan. Memperdebatkan enakan tinggal di Jakarta atau Bandung. Menghina penyiar radio yang tidak mampu mengimbangi lawan siarannya. Menyanyikan lagu2 john legend, the killers, dan tentu saja boyband 90an :p
After all the failed holiday plans, a trip to bandung was worth them all..
*) gw cuman inget nama tempat, maap gak inget alamatnya
Thursday, November 02, 2006
Farewell
Dear all,
As some of you may already know, today will be my last day with Adacellworks/Nokia Networks as I have decided to continue my career in another place. Throughout the two years working here, I have grown considerably from both a professional and personal standpoint. I have learned so much that it is truly remarkable when I look back. Each one of you has helped in that learning process, and I want to thank you all for that. I would also like to thank you all for cooperation and friendship during this time. This has been an exciting chapter in my life, and I will never forget it. So, I would like to wish everyone the best in their future endeavors, as well as provide a way to stay in touch. Going forward, feel free to contact me via e-mail or mobile phone. It would certainly be nice to hear from all of you.
Finally.. like we always say in this 'small' telecommunication world, i'll see you around :)
Best regards,
As some of you may already know, today will be my last day with Adacellworks/Nokia Networks as I have decided to continue my career in another place. Throughout the two years working here, I have grown considerably from both a professional and personal standpoint. I have learned so much that it is truly remarkable when I look back. Each one of you has helped in that learning process, and I want to thank you all for that. I would also like to thank you all for cooperation and friendship during this time. This has been an exciting chapter in my life, and I will never forget it. So, I would like to wish everyone the best in their future endeavors, as well as provide a way to stay in touch. Going forward, feel free to contact me via e-mail or mobile phone. It would certainly be nice to hear from all of you.
Finally.. like we always say in this 'small' telecommunication world, i'll see you around :)
Best regards,
Sorayya
***
Gw inget tanggal 13 oktober 2 tahun lalu gw ke menara mulia lt 27, ketemu wanita bernama Yessi Yulistiari, yang kemudian memperkenalkan gw dengan pria Pakistan paruh baya bernama Mirza Ahmad. Selanjutnya gw di-interview oleh Pak Mirza yang ternyata CEO dari sebuah konsultan telekomunikasi multinational yang salah satu projectnya ada di Jakarta.
Gw mati kutu waktu Pak Mirza nanya soal Maxwell Equation. Gw cuman bisa nyengir waktu Pak Mirza nanya soal isotropic antenna. Beberapa pertanyaan lain juga gw jawab sekenanya aja, sebatas "I knew that concept is used in this area" atau "I took a course on that subject" dan jawaban2 cupu lainnya. Kebanyakan sok tau kayaknya :D
Keesokan harinya, 14 Oktober 2004, gw disuruh ketemu Technical Manager Yugo Budiyanto. Dan hari itu gw resmi memulai debut gw sebagai seorang telecommunication engineer.
3 November 2006, gw resign.
Dua tahun yang gw lewati di company itu berarti banget. Sebenernya selama ini sih gw gak terlalu ngerasain hal ini. Sampe ketika tadi gw nulis farewell letter itu. Apa yang gw tulis di situ bener2 mewakili perasaan gw sebenernya. I truly mean it guys..
Sedihnya, di hari terakhir gw di kantor ini gw justru gak bisa ketemu mbak Yessi yang sedang dirawat di RS, Pak Mirza yang sedang di Amerika Serikat (atau negara manapun deh), dan Pak Yugo yang sedang sibuk entah dimana. My greatest thanks to you all.
Damn.. I never thought that I would feel this way about leaving this company. But I surely do.
I do believe that I move for good reasons. I'm sorry to leave. And I will definitely miss you all.