"in our love story, there may be commas, but never a full stop"
i got that from a postcard in a bookstore here in phileo damansara. nice.
well i think i'm having a semicolon instead of a comma..
Tuesday, May 30, 2006
Friday, May 19, 2006
Jakarta 19 Mei
Omse mengucapkan ijab kabul dengan lancar, mengakhiri masa lajangnya, dan resmi menjadi pria beristri.
Benu berangkat ke Chicago, memulai pekerjaan dan hidup baru di sana.
Bahkan Dan Brown meluncurkan Davinci Code versi film.
As for me.. seseorang baru aja ngomong ama gw, sesaat sebelum gw terlelap: "makin tua hidup lo makin gak jelas arahnya"
Selamat Menempuh Hidup Baru Om..
Benu berangkat ke Chicago, memulai pekerjaan dan hidup baru di sana.
Farewell at The Duck King
Bahkan Dan Brown meluncurkan Davinci Code versi film.
O draconian devil, Oh lame saint!
As for me.. seseorang baru aja ngomong ama gw, sesaat sebelum gw terlelap: "makin tua hidup lo makin gak jelas arahnya"
Still the same..
Monday, May 15, 2006
Monday, May 08, 2006
Spring in France
Beberapa minggu lalu, gw baca davinci code. A very great story! Dan buku itu merubah pandangan gw tentang kota2 impian gw. Paris -yang tadinya berada di daftar cadangan- jadi masuk di top of my list, selevel ama London dan Tuscany.
All of the sudden, gw punya kesempatan buat ke Prancis. Selama seminggu gw di sana, ada 3 kota yang sempat gw singgahi: Niort, La Rochelle, dan tentu saja, Paris. Gw harus nulis pengalaman gw di sana, so that the memory will remain not only in my mind, but also in this writing :)
Catatan Penulis:
Ini pertama kalinya penulis ke Eropa. Harap maklum kalo norak :D
The Landing
Charles De Gaulle adalah saksi penapakan kaki gw di Eropa untuk pertama kali. Untuk ukuran Paris si kota impian, airportnya biasa banget. KLIA dan Hongkong Airport jauh lebih keren. Tapi di salah satu cafe di airport ini, gw nyobain croissant pertama gw yang made in France, which somehow it felt really really delicious :D Yang menarik perhatian gw adalah, airport ini menyediakan ruangan ibadah, termasuk musholla. Cool.
The Navigation System
Dari de gaulle, kita nyewa europcar buat ke sebuah kota kecil bernama Niort, sekitar 400 km dari Paris. Kita dapet volvo V50 dengan navigation system plus GPS canggih, tapi dalam bahasa Prancis! Akhirnya kita manggil si mas2 dari europcar buat ngejelasin cara pake nav system itu, sekaligus minta switch ke bahasa Inggris.
Secara gw turis dari negara miskin antah berantah di asia, gw terkagum2 dengan kecanggihan nav system si volvo itu. Dia ngasihtau rute menuju Niort, lokasi macet dimana, macetnya berapa kilometer, dan route alternatif buat menghindari kemacetan itu. *Coba di Jakarta gw bisa pake nav system gitu*
Tapi tiba2 layar nav system menunjukkan kalimat aneh: No alternative route. Huhu.. macet parah banget di tol, gara2 1 mobil mogok! Hmm.. sounds so Jakarta ya.. hehe..
Niort
Gw sampe di Niort jam 5 sore, dan terbengong2 ngeliat kota yang sepiiii banget. Nyaris gak ada orang berkeliaran. Yang ada cuman mobil2 parkir di pinggir jalan. I skipped dinner bcoz I slept like sleeping beauty that night. Well, that afternoon til morning exactly :D
Bangun pagi2, menikmati sarapan a la Prancis. Standar hotel sih, ada croissant, telur, kopi, daging asap, berbagai jenis roti, keju, dan selai. Om Stephan si bule Jerman merekomendasikan keju Prancis yang a-must-try. Ya udah gw coba. Rasanya? Kayak makan kambing idup2! Baunya itu looohh.. Enakan keju di roti gopekan khas warung pinggir jalan deh.
Keluar hotel kita naek mobil ke tempat tempat foirexpo alias pameran. Tiap tahun, pemerintah kota Niort bikin pameran besar, dan ada jatah 1 area khusus untuk stand dari 1 negara tertentu yang dipilih. Tahun ini, Indonesia dapat kesempatan buat ngadain pameran berbagai produk kerajinan dan kesenian daerah. Gw sempet standby si salah satu stand yang membagikan informasi soal Tsunami di Aceh dan Nias, sekaligus mencari dana dengan cara jualan berbagai produk. Setelah itu, gw keliling2 liat pameran mobil, pesawat, rumah, pariwisata, produk pertanian, dan jajan blueberry cake plus hot chocolate. yummy!
the SPGs: michiko - stephanie - me
Malamnya kita pergi ke Venise Verte alias Venice Hijau. Tempat ini sebenernya sungai kecil yang airnya berwarna hijau. Kita bisa nyewa perahu dan menyusuri sungai kayak di Venice, hehe.. Di pinggir sungai, banyak resto2 yang menawarkan berbagai hidangan khas Prancis. Kita makan di salah satu resto (thank God the owner was Austrian and he speaks english). Di sinilah gw pertama kali makan the famous escargot. Not bad as I thougt it would be. In fact, I ate 6 of them for appetizer :D Makannya bener2 manner kayak orang Prancis, lengkap dari appetizer sampe desert. I had escargot, banquets, fillet de sandre, rose wine, and moussa chocolata. Tapi gak kenyang tuh, gak pake nasi sih.. Hihi.. Anyway, normally i don't drink. But since it was in France, I just couldn't help it to sip a the wine. Just a sip to kill the curiosity. My first wine experience was exactly like my first wasabi experience: it strongly hit my head :( Gw bingung, kok bisa sih orang2 suka ama minuman pahit-asem-ngagetin-mahal kayak gini. I don't like it.
Mbak Michiko minum 3 gelas wine, dan hasilnya dia ngobrol ama pajangan kodok ijo yang ada di banana split. Yuk maree.
La Rochelle
Kota ini agak besar, berada di bagian barat Prancis, berbatasan dengan samudera atlantik. Banyak banget kapal2 putih dengan tiang2 tinggi yang merapat di teluk di pusat kota. Di pinggir teluk, banyak restoran2 dan toko2 kecil di pinggir jalan, lengkap dengan seniman jalanan yang maen musik, melukis, atau sulap. Nice. Gw makan seafood yang ditata di keranjang bertingkat, isinya ada berbagai jenis udang, kepiting, dan hewan2 laut yang punya cangkang. Enak dan melelahkan :D
Di La Rochelle banyak banget terdapat benteng2 tua, sisa2 jaman perang. Wajar lah, soalnya kota ini kan terletak di pinggir laut yang jadi ujung tombak pertahanan.
Ada pulau kecil di seberang La Rochelle, namanya Ile de Re. Untuk menuju pulau itu, kita lewat jembatan besar, panjang, dan melingkar, melintas samudera Atlantik. Pulau ini berisi hotel2 dan rumah peristrahatan spring n summer. Berhubung udah spring time, banyak orang yang berkeliaran naek sepeda, menikmati vineyard, ladang berry, dan bunga2 yang bermekaran. Heaven..
Paris
At last... setelah 2,5 jam perjalanan naik TGV dari Niort, gw sampe di Paris! Bener2 meruntuhkan gambaran gw tentang sebuah kota yang indah. Paris BENAR BENAR INDAH! *gw udah bilang kan kalo tulisan ini bakalan norak? :D* Gw emang belum keliling dunia, tapi gw yakin Paris adalah salah satu kota terkeren di dunia.
Bangunan2 tua, monumen2 bersejarah, museum2, patung2 seni... aaarrgg.. all over the city! Gw terbengong2 di atas open tour bus keliling Paris, whoaaa... Dan emang Paris kota wisata banget. Turis dimana2 (so being a banci foto is not a shame there), segala paket tour di berbagai objek wisata (they even have davinci code tour!), sarana transportasi yang mendukung, informasi yang lengkap, wuiih.. you won't be clueless there. Dalam 2 hari, gw cuman sempet ke eiffel, opera, louvre with the pyramid and jardin-nya, notredame, seine river, bangunan dan gereja2 tua yang gw lupa namanya, and of course the mall :D Cuman 1 mall yang deket hotel sih, Galleries Lafayette. Amit2 deh mahalnya..
Kurang sah ya kalo di Paris gak mampir ke Louis Vuitton. I'm not the a big fan, but I was just curious. Dan emang turis2 di sana berduit semua, sampe LV ngebatasin pembelian maksimal 2 items aja untuk tiap orang. Lucunya, ada ibu2 dari Beijing yang udah memenuhi kuota 2 items tapi masih keukeuh pengen beli 2 dompet LV lagi. Jadi, dia tiba2 minta tolong gw buat masuk ke LV dan belanja 2 dompet wanita. Modelnya terserah gw :D Lalu dengan pedenya dia ngasih uang 650 euro buat beli 2 dompet itu. Gini nih kalo muka malaikat.. 0:-)
Itu pengalaman pertama gw belanja di LV (sedihnya bukan buat gw, hiks..). Ternyata beda banget ya caranya. Gw liat2 display yang ada, tapi gak boleh diutak atik. Kalo tertarik, kita gak bisa langsung tunjuk dan bayar, tapi harus nanya ke penjaga yang standby dengan pita merah. Kita sebut jenis barang apa yang kita mau, terus dia nyuruh kita duduk di tempat khusus pembelian. Abis itu dia bawain deh berbagai model dari jenis barang yang kita mau, trus kita pilih. Dan sebelum bayar, gw harus ngasih liat passport! Ampun deh.. Setelah invoice jadi (2 or 3 lembar gitu deh), gw bayar ke kasir, baru barangnya dikasih. Hahaha.. norak norak! But that was such a great thing to me. Shopping LV purse in Paris. Yay!
Oh iya, waktu gw ke eiffel, lagi ada demo orang2 keturunan mesir. Hoho.. kapan lagi liat demo di eiffel? Untuk menghargai momentum bersejarah ini, gw berfoto bersama para pendemo, sambil ikutan megang poster, dengan latar belakang eiffel. Hihihi.. gaya ya? Well.. that was my dad's idea! Blame him :D
The Take Off
Well.. every vacation has an end. Rabu pagi gw udah siap2 buat pulang ke Jakarta. Dengan 2 tas besar plus 2 kantong belanjaan, gw tergopoh2 menuju airport. Dan entah kenapa, airport selalu memberi dorongan lebih buat belanja dengan dalih: last shopping. Hehe.. Gw beli 1 koper longchamp biru buat masukin kantong2 belanjaan yang bikin ribet itu. Senangnya..
Lucunya pas gw lagi ngantri2 buat check in, terdengarlah nada2 suara ibu2 medok jawa. Gw menoleh, and tadaa.. there they are.. serombongan manusia2 bertampang asia dan berlogat indonesia (surabaya i guess?) muncul dengan tas2 besar dan kantong belanjaan bermerk. Hahahaha.. jauh2 ke Paris ketemunya turis2 lokal juga..
14 jam Paris-Hongkong, transit bentar n gw sempet belanja jaket di disneyland shop ;)
4 jam Hongkong-Jakarta, gw makan mlulu. Nice meal they have in Cathay Pacific.
2 jam Jakarta-Bekasi, pulang sendiri naik silver bird, habis 200 ribu. Flat broke!
The Home
Being in Paris made me realize that a home is where your heart is. Paris is definitely beautiful, but it is definitely not my home. I got homesick the first night I was there.
And I can't still understand why the hell the parisians love "roti panjang dan keras banget itu" so much??
The Photos
Mau liat foto2 yang lain? klik aja multiply gw.
Au revoir!
All of the sudden, gw punya kesempatan buat ke Prancis. Selama seminggu gw di sana, ada 3 kota yang sempat gw singgahi: Niort, La Rochelle, dan tentu saja, Paris. Gw harus nulis pengalaman gw di sana, so that the memory will remain not only in my mind, but also in this writing :)
Catatan Penulis:
Ini pertama kalinya penulis ke Eropa. Harap maklum kalo norak :D
The Landing
Charles De Gaulle adalah saksi penapakan kaki gw di Eropa untuk pertama kali. Untuk ukuran Paris si kota impian, airportnya biasa banget. KLIA dan Hongkong Airport jauh lebih keren. Tapi di salah satu cafe di airport ini, gw nyobain croissant pertama gw yang made in France, which somehow it felt really really delicious :D Yang menarik perhatian gw adalah, airport ini menyediakan ruangan ibadah, termasuk musholla. Cool.
The Navigation System
Dari de gaulle, kita nyewa europcar buat ke sebuah kota kecil bernama Niort, sekitar 400 km dari Paris. Kita dapet volvo V50 dengan navigation system plus GPS canggih, tapi dalam bahasa Prancis! Akhirnya kita manggil si mas2 dari europcar buat ngejelasin cara pake nav system itu, sekaligus minta switch ke bahasa Inggris.
V50, berapa ya? :D
Secara gw turis dari negara miskin antah berantah di asia, gw terkagum2 dengan kecanggihan nav system si volvo itu. Dia ngasihtau rute menuju Niort, lokasi macet dimana, macetnya berapa kilometer, dan route alternatif buat menghindari kemacetan itu. *Coba di Jakarta gw bisa pake nav system gitu*
Tapi tiba2 layar nav system menunjukkan kalimat aneh: No alternative route. Huhu.. macet parah banget di tol, gara2 1 mobil mogok! Hmm.. sounds so Jakarta ya.. hehe..
Niort
Gw sampe di Niort jam 5 sore, dan terbengong2 ngeliat kota yang sepiiii banget. Nyaris gak ada orang berkeliaran. Yang ada cuman mobil2 parkir di pinggir jalan. I skipped dinner bcoz I slept like sleeping beauty that night. Well, that afternoon til morning exactly :D
Bangun pagi2, menikmati sarapan a la Prancis. Standar hotel sih, ada croissant, telur, kopi, daging asap, berbagai jenis roti, keju, dan selai. Om Stephan si bule Jerman merekomendasikan keju Prancis yang a-must-try. Ya udah gw coba. Rasanya? Kayak makan kambing idup2! Baunya itu looohh.. Enakan keju di roti gopekan khas warung pinggir jalan deh.
Keluar hotel kita naek mobil ke tempat tempat foirexpo alias pameran. Tiap tahun, pemerintah kota Niort bikin pameran besar, dan ada jatah 1 area khusus untuk stand dari 1 negara tertentu yang dipilih. Tahun ini, Indonesia dapat kesempatan buat ngadain pameran berbagai produk kerajinan dan kesenian daerah. Gw sempet standby si salah satu stand yang membagikan informasi soal Tsunami di Aceh dan Nias, sekaligus mencari dana dengan cara jualan berbagai produk. Setelah itu, gw keliling2 liat pameran mobil, pesawat, rumah, pariwisata, produk pertanian, dan jajan blueberry cake plus hot chocolate. yummy!
the SPGs: michiko - stephanie - me
antique.. antique..
Malamnya kita pergi ke Venise Verte alias Venice Hijau. Tempat ini sebenernya sungai kecil yang airnya berwarna hijau. Kita bisa nyewa perahu dan menyusuri sungai kayak di Venice, hehe.. Di pinggir sungai, banyak resto2 yang menawarkan berbagai hidangan khas Prancis. Kita makan di salah satu resto (thank God the owner was Austrian and he speaks english). Di sinilah gw pertama kali makan the famous escargot. Not bad as I thougt it would be. In fact, I ate 6 of them for appetizer :D Makannya bener2 manner kayak orang Prancis, lengkap dari appetizer sampe desert. I had escargot, banquets, fillet de sandre, rose wine, and moussa chocolata. Tapi gak kenyang tuh, gak pake nasi sih.. Hihi.. Anyway, normally i don't drink. But since it was in France, I just couldn't help it to sip a the wine. Just a sip to kill the curiosity. My first wine experience was exactly like my first wasabi experience: it strongly hit my head :( Gw bingung, kok bisa sih orang2 suka ama minuman pahit-asem-ngagetin-mahal kayak gini. I don't like it.
Mbak Michiko minum 3 gelas wine, dan hasilnya dia ngobrol ama pajangan kodok ijo yang ada di banana split. Yuk maree.
Escargot n rose wine
La Rochelle
Kota ini agak besar, berada di bagian barat Prancis, berbatasan dengan samudera atlantik. Banyak banget kapal2 putih dengan tiang2 tinggi yang merapat di teluk di pusat kota. Di pinggir teluk, banyak restoran2 dan toko2 kecil di pinggir jalan, lengkap dengan seniman jalanan yang maen musik, melukis, atau sulap. Nice. Gw makan seafood yang ditata di keranjang bertingkat, isinya ada berbagai jenis udang, kepiting, dan hewan2 laut yang punya cangkang. Enak dan melelahkan :D
Di La Rochelle banyak banget terdapat benteng2 tua, sisa2 jaman perang. Wajar lah, soalnya kota ini kan terletak di pinggir laut yang jadi ujung tombak pertahanan.
atlantic ocean
La Rochelle lunch time
Ada pulau kecil di seberang La Rochelle, namanya Ile de Re. Untuk menuju pulau itu, kita lewat jembatan besar, panjang, dan melingkar, melintas samudera Atlantik. Pulau ini berisi hotel2 dan rumah peristrahatan spring n summer. Berhubung udah spring time, banyak orang yang berkeliaran naek sepeda, menikmati vineyard, ladang berry, dan bunga2 yang bermekaran. Heaven..
Paris
At last... setelah 2,5 jam perjalanan naik TGV dari Niort, gw sampe di Paris! Bener2 meruntuhkan gambaran gw tentang sebuah kota yang indah. Paris BENAR BENAR INDAH! *gw udah bilang kan kalo tulisan ini bakalan norak? :D* Gw emang belum keliling dunia, tapi gw yakin Paris adalah salah satu kota terkeren di dunia.
Bangunan2 tua, monumen2 bersejarah, museum2, patung2 seni... aaarrgg.. all over the city! Gw terbengong2 di atas open tour bus keliling Paris, whoaaa... Dan emang Paris kota wisata banget. Turis dimana2 (so being a banci foto is not a shame there), segala paket tour di berbagai objek wisata (they even have davinci code tour!), sarana transportasi yang mendukung, informasi yang lengkap, wuiih.. you won't be clueless there. Dalam 2 hari, gw cuman sempet ke eiffel, opera, louvre with the pyramid and jardin-nya, notredame, seine river, bangunan dan gereja2 tua yang gw lupa namanya, and of course the mall :D Cuman 1 mall yang deket hotel sih, Galleries Lafayette. Amit2 deh mahalnya..
Jardin de Tuileries
Kurang sah ya kalo di Paris gak mampir ke Louis Vuitton. I'm not the a big fan, but I was just curious. Dan emang turis2 di sana berduit semua, sampe LV ngebatasin pembelian maksimal 2 items aja untuk tiap orang. Lucunya, ada ibu2 dari Beijing yang udah memenuhi kuota 2 items tapi masih keukeuh pengen beli 2 dompet LV lagi. Jadi, dia tiba2 minta tolong gw buat masuk ke LV dan belanja 2 dompet wanita. Modelnya terserah gw :D Lalu dengan pedenya dia ngasih uang 650 euro buat beli 2 dompet itu. Gini nih kalo muka malaikat.. 0:-)
Itu pengalaman pertama gw belanja di LV (sedihnya bukan buat gw, hiks..). Ternyata beda banget ya caranya. Gw liat2 display yang ada, tapi gak boleh diutak atik. Kalo tertarik, kita gak bisa langsung tunjuk dan bayar, tapi harus nanya ke penjaga yang standby dengan pita merah. Kita sebut jenis barang apa yang kita mau, terus dia nyuruh kita duduk di tempat khusus pembelian. Abis itu dia bawain deh berbagai model dari jenis barang yang kita mau, trus kita pilih. Dan sebelum bayar, gw harus ngasih liat passport! Ampun deh.. Setelah invoice jadi (2 or 3 lembar gitu deh), gw bayar ke kasir, baru barangnya dikasih. Hahaha.. norak norak! But that was such a great thing to me. Shopping LV purse in Paris. Yay!
Oh iya, waktu gw ke eiffel, lagi ada demo orang2 keturunan mesir. Hoho.. kapan lagi liat demo di eiffel? Untuk menghargai momentum bersejarah ini, gw berfoto bersama para pendemo, sambil ikutan megang poster, dengan latar belakang eiffel. Hihihi.. gaya ya? Well.. that was my dad's idea! Blame him :D
world peace! :)
The Take Off
Well.. every vacation has an end. Rabu pagi gw udah siap2 buat pulang ke Jakarta. Dengan 2 tas besar plus 2 kantong belanjaan, gw tergopoh2 menuju airport. Dan entah kenapa, airport selalu memberi dorongan lebih buat belanja dengan dalih: last shopping. Hehe.. Gw beli 1 koper longchamp biru buat masukin kantong2 belanjaan yang bikin ribet itu. Senangnya..
turis (or gembel?) airport
Lucunya pas gw lagi ngantri2 buat check in, terdengarlah nada2 suara ibu2 medok jawa. Gw menoleh, and tadaa.. there they are.. serombongan manusia2 bertampang asia dan berlogat indonesia (surabaya i guess?) muncul dengan tas2 besar dan kantong belanjaan bermerk. Hahahaha.. jauh2 ke Paris ketemunya turis2 lokal juga..
14 jam Paris-Hongkong, transit bentar n gw sempet belanja jaket di disneyland shop ;)
4 jam Hongkong-Jakarta, gw makan mlulu. Nice meal they have in Cathay Pacific.
2 jam Jakarta-Bekasi, pulang sendiri naik silver bird, habis 200 ribu. Flat broke!
The Home
Being in Paris made me realize that a home is where your heart is. Paris is definitely beautiful, but it is definitely not my home. I got homesick the first night I was there.
And I can't still understand why the hell the parisians love "roti panjang dan keras banget itu" so much??
The Photos
Mau liat foto2 yang lain? klik aja multiply gw.
Au revoir!