Menghabiskan liburan panjang akhir tahun dengan bekerja jauh dari rumah membuat saya menjadi orang yang sensitif dan terlalu gampang mengasihani diri sendiri. Status ym, facebook, plurk, semua berisi makian betapa kehidupan pribadi saya berantakan akibat pekerjaan. Seolah-olah saya adalah manusia paling sibuk sedunia.
Sebenarnya penyebabnya cuman satu: saya manja. Selama ini saya menjadi manusia yang bekerja ketika jam kerja, berlibur ketika saatnya libur. Nikmat memang, nikmat sekali. Tapi saya sadar, betapa membosankan dan klisenya itu semua. Tidak ada bedanya dengan jutaan orang-orang Jakarta lainnya yang setiap weekdays membuat Jakarta macet, setiap jumat malam membanjiri mall, dan setiap weekends membuat Bandung macet.
Lama-lama saya merasa keberadaan saya di sini sekarang ini memberikan suatu impulse yang significant pada gelombang hidup saya yang begitu-begitu saja. Tidak mudah. Menyiksa fisik dan mental saya. Tetapi ternyata satu hal yang saya sadari, saya tidak bosan. Saya jadi mempunyai pengharapan bahwa mungkin minggu depan saya bisa pulang. Saya jadi menikmati rasanya merindukan Jakarta. Saya jadi bisa melihat bayangan diri saya sedang naik vespa LX series warna merah. Dan saya bahkan berani membayangkan bahwa suatu hari saya mungkin tidak ingin lagi tinggal di Jakarta.
Semua memang masih khayalan. Mungkin efek samping kurang tidur, mungkin juga efek samping level plurk saya yang sudah mencapai nirvana. Bisa jadi ini cuman bualan belaka karena toh akhirnya saya pulang ke Jakarta dan menjadi klise lagi.
Yang penting sekarang adalah saya tidak bosan di akhir tahun 2008 ini. Saya bersyukur karena resolusi saya awal tahun ini sudah tercapai. Dan saya lebih bersyukur lagi karena saya sekarang sedang belajar surfing di atas gelombang hidup saya yang agak berbeda dari biasanya.
Sebenarnya penyebabnya cuman satu: saya manja. Selama ini saya menjadi manusia yang bekerja ketika jam kerja, berlibur ketika saatnya libur. Nikmat memang, nikmat sekali. Tapi saya sadar, betapa membosankan dan klisenya itu semua. Tidak ada bedanya dengan jutaan orang-orang Jakarta lainnya yang setiap weekdays membuat Jakarta macet, setiap jumat malam membanjiri mall, dan setiap weekends membuat Bandung macet.
Lama-lama saya merasa keberadaan saya di sini sekarang ini memberikan suatu impulse yang significant pada gelombang hidup saya yang begitu-begitu saja. Tidak mudah. Menyiksa fisik dan mental saya. Tetapi ternyata satu hal yang saya sadari, saya tidak bosan. Saya jadi mempunyai pengharapan bahwa mungkin minggu depan saya bisa pulang. Saya jadi menikmati rasanya merindukan Jakarta. Saya jadi bisa melihat bayangan diri saya sedang naik vespa LX series warna merah. Dan saya bahkan berani membayangkan bahwa suatu hari saya mungkin tidak ingin lagi tinggal di Jakarta.
Semua memang masih khayalan. Mungkin efek samping kurang tidur, mungkin juga efek samping level plurk saya yang sudah mencapai nirvana. Bisa jadi ini cuman bualan belaka karena toh akhirnya saya pulang ke Jakarta dan menjadi klise lagi.
Yang penting sekarang adalah saya tidak bosan di akhir tahun 2008 ini. Saya bersyukur karena resolusi saya awal tahun ini sudah tercapai. Dan saya lebih bersyukur lagi karena saya sekarang sedang belajar surfing di atas gelombang hidup saya yang agak berbeda dari biasanya.
2 comments:
mudah-mudahan "Catatan Akhir Tahun" loe ini bukan cuma sebagai 'hiburan' buat diri loe sendiri yah, Bu, karena jauh dari rumah :D
miss you so much!
*a lil bit lebay MODE ON*
iya bisa jadi ini cuman usaha gw menghibur diri del. part of self-motivated thingy. hehehe..
Post a Comment