Friday, May 02, 2008

Kesempatan Kedua

Dulu gw pernah punya gebetan. Udah cukup lama dan sama sekali nggak ada indikasi kalau gw bakalan ketemu dia lagi. Tapi manusia boleh berasumsi, Tuhan boleh tertawa, ya nggak? Jam 6 pagi di suatu tempat yang nggak terduga, gw bertemu di mantan gebetan, dan diberikan kesempatan untuk duduk bareng, sarapan, dan mengobrol selama dua jam. Itulah pertama kalinya gw punya kesempatan untuk ngobrol panjang lebar, berdua aja. Cuman dua jam, tapi cukup berharga.

Berharga untuk bisa tau kalo dia memang seperti yang gw bayangkan. Physically, dia tetap menarik. Dan lebih jauh lagi, gw jadi tau kalau dia begitu matang dengan pemikiran2nya. Dia seorang pejuang yang tangguh. Tau apa yang dia mau dan bagaimana mewujudkannya. Punya cita2 untuk hidupnya. Gw jadi sadar ternyata selera gw memang bagus ya, gak salah pilih gebetan :)

Buat gw itu jadi kesempatan kedua untuk mengenal dia. Tapi cukup di dua jam itu saja. Dari obrolan itu gw jadi tau kalau dia memang sekedar mantan gebetan, tidak lebih. Kalau diibaratkan sepatu, dia sepatu kiri dan gw sepatu kanan, tapi dia loafer sedangkan gw high heel. Sama2 bagus (tetep memuji diri sendiri :P), tapi nggak mungkin bisa jalan kan dengan sepatu beda sebelah?

Seandainya saja, untuk setiap orang yang kita suka, kita bisa punya kesempatan kedua sekedar untuk tau apakah keputusan yang pernah kita ambil tepat atau tidak. Iya, seandainya saja.