Setelah croissant paling enak sedunia itu, petualangan croissant saya biasa-biasa saja. Sesekali menemukan croissant enak, tapi lebih sering croissant dengan kualitas standar. Tidak ada yang terlalu berkesan, sampai 1 jam yang lalu, di sebuah kedai kopi di mall city of tomorrow Surabaya. Saya memesan secangkir kopi dan sepotong croissant mungil yang ukurannya tidak jauh berbeda dari pastel mak cik hehehe. Rasa croissant sih bisa diterima, tetapi tidak membuatnya masuk menjadi daftar croissant favorit. Di luar itu, yang bikin shock adalah harga yang tertera di bon.
Secangkir kopi 21ribu.
Sepotong croissant 28ribu!
Maka dengan lagi-lagi menggunakan prinsip kelayakan, itu tadi adalah croissant termahal di dunia bagi saya. Haha!
3 comments:
inget pengalaman "Nasi Padang Lauk Telor Dadar" loe itu dulu..??
mirip ga seeeeeeeeeeeeh..??
hahahahahaha..
jd inget pesan Nyokap, "Teliti sebelum membeli" :P
Not bad article, but I really miss that you didn't express your opinion, but ok you just have different approach
Hi all. How are you?
Post a Comment