Salah satu adegan favorit saya dari serial friends adalah makan malam natal dan tahun baru yang diselingi toast dengan ucapan legendaris: "here's to a lousy christmas! and a crappy new year!"
Walaupun secara rima cukup selaras dengan ucapan standar merry christmas and happy new year, tapi kalimat di atas memberikan arti yang sangat berbeda, dan cukup menggambarkan kehidupan saya selama liburan natal dan tahun baru ini. Tapi ternyata saya masih cukup beruntung karena tahun baru saya, well, not so crappy at all.
Mendarat di Jakarta jam 21.30, saya dijemput oleh orang-orang kesayangan, dan kami langsung melucur ke sebuah kedai kopi favorit di mega kuningan. Sayangnya setiba di sana jam 22.30, mereka sudah tutup. Perut dan lidah sudah tidak bisa kompromi, saya harus makan sandwich dan minum kopi sialan itu! Maka kami pun meluncur ke thamrin, untuk kemudian menemukan segerombolan manusia dengan tampang antusias memadati halaman gedung dan jalan, mengagumi kembang api yang mulai menghiasi langit Jakarta. Insiden kecil nyaris berakibat fatal ketika mobil kami hampir ditabrak pengemudi mabuk. Semoga si pengemudi berhasil selamat sampai tujuan :)
Kami pun masuk ke kedai kopi, memesan makan dan minum, dan menempati satu-satunya meja yang masih tersisa. Orang-orang semakin ramai. Live music jazz dengan performansi gemilang dari sang vokalis berwajah komik jepang cukup menghibur di tengah sesaknya kedai kopi itu. Kami makan, minum, sambil berulang kali meyakinkan diri sendiri: kita ke sini bukan mau tahun baruan, kita cuman lapar dan ngidam kopi.
Tapi kami juga sadar, bahwa kami seperti halnya puluhan orang yang memadati kedai kopi itu mungkin punya pemikiran sama bahwa kami tidak melihat tahun baru sebagai moment penting yang perlu dirayakan, tetapi di sisi lain kami merasa tinggal di rumah sementara orang-orang berpesta adalah hal yang terlalu menyedihkan. Haha!
Jadi begitulah. Saya tidak merayakan tahun baru kok. Tidak ada yang perlu dirayakan. Setiap hari adalah hari baru. Tapi kalau ada yang nanya: "lo tahun baru kemana?", saya bisa menjawab dengan yakin: "eksis dooooong!"
Betapa terkadang kita masih sangat mudah terpengaruh oleh opini orang lain.
Selamat hari baru!
Walaupun secara rima cukup selaras dengan ucapan standar merry christmas and happy new year, tapi kalimat di atas memberikan arti yang sangat berbeda, dan cukup menggambarkan kehidupan saya selama liburan natal dan tahun baru ini. Tapi ternyata saya masih cukup beruntung karena tahun baru saya, well, not so crappy at all.
Mendarat di Jakarta jam 21.30, saya dijemput oleh orang-orang kesayangan, dan kami langsung melucur ke sebuah kedai kopi favorit di mega kuningan. Sayangnya setiba di sana jam 22.30, mereka sudah tutup. Perut dan lidah sudah tidak bisa kompromi, saya harus makan sandwich dan minum kopi sialan itu! Maka kami pun meluncur ke thamrin, untuk kemudian menemukan segerombolan manusia dengan tampang antusias memadati halaman gedung dan jalan, mengagumi kembang api yang mulai menghiasi langit Jakarta. Insiden kecil nyaris berakibat fatal ketika mobil kami hampir ditabrak pengemudi mabuk. Semoga si pengemudi berhasil selamat sampai tujuan :)
Kami pun masuk ke kedai kopi, memesan makan dan minum, dan menempati satu-satunya meja yang masih tersisa. Orang-orang semakin ramai. Live music jazz dengan performansi gemilang dari sang vokalis berwajah komik jepang cukup menghibur di tengah sesaknya kedai kopi itu. Kami makan, minum, sambil berulang kali meyakinkan diri sendiri: kita ke sini bukan mau tahun baruan, kita cuman lapar dan ngidam kopi.
Tapi kami juga sadar, bahwa kami seperti halnya puluhan orang yang memadati kedai kopi itu mungkin punya pemikiran sama bahwa kami tidak melihat tahun baru sebagai moment penting yang perlu dirayakan, tetapi di sisi lain kami merasa tinggal di rumah sementara orang-orang berpesta adalah hal yang terlalu menyedihkan. Haha!
Jadi begitulah. Saya tidak merayakan tahun baru kok. Tidak ada yang perlu dirayakan. Setiap hari adalah hari baru. Tapi kalau ada yang nanya: "lo tahun baru kemana?", saya bisa menjawab dengan yakin: "eksis dooooong!"
Betapa terkadang kita masih sangat mudah terpengaruh oleh opini orang lain.
Selamat hari baru!
1 comment:
crap
Post a Comment