Entah kenapa, film drama romantis banyak yang mengambil setting lokasi di airport. Biasanya adegan penutup terjadi di airport dimana si pemeran utama yang satu mengejar si pemeran utama yang satu lagi, kemudian mereka berpelukan dan berciuman, dan hidup bahagia selamanya.
Entah kenapa juga, gw gak pernah loh mengalami kejadian berkesan di airport. Mungkin kisah cinta gw gak dramatis2 amat sampe gw harus kebut2an ke airport mengejar si cinta. Atau kalo mengingat tingkat kemalasan gw, paling gw akan membeli tiket low budget airline ke tempat tujuan si cinta, daripada repot2 mengejar dia di airport hihihi..
Yang sering kejadian ama gw adalah mengejar flight, seperti yang terjadi tadi siang. Jam 10 pagi gw baru berangkat city tour ama temen2 kantor. Jam 12 makan dimsum yang oke banget (ini aja sampe 2 kali pindah resto demi mendapatkan dimsum yang 'free flow'). Jam 12.45 ke tempat beli oleh2. Jam 13.20 gw sampe airport. Flight gw jam 13.45.
Sampe airport, di depan gw ada rombongan politikus berseragam. Seperti yang kita ketahui bersama, warna partai politik kan norak norak ngenjreng gimana gitu. Dan warna itu, sangat tidak cocok jadi jas. Jadi bayangkan rombongan bapak2 dengan jas warna gak penting, mengawal 1 orang yang sepertinya orang penting (buat mereka). Si orang penting ini, tentunya merasa penting, jadi dia berjalan agak slow motion. Sementara gw di belakang mereka, ribet dengan tas baju, tas laptop, dan 1 kardus oleh2, berusaha menerobos tapi susah.
Mungkin yang bikin gw agak sabar menghadapi mereka adalah kenyataan bahwa gw dulu pernah khilaf mencoblos partai ini di pemilu hahaha..
Sukses melewati geng partai tadi, gw dan partner kerja berlari2 ke check in counter, diomelin ibu2 petugas check in counter karena datang telat, bayar airport tax, salah masuk gerbang (kok ya mau ke imigrasi sih), dan akhirnya berhasil masuk antrian ke pesawat! Yeah we made it!
Oke gw gak pengen sok2an beradegan drama romantis di airport lah. Yang penting gw pengen gak pernah ditinggal pesawat hehehe..
Entah kenapa juga, gw gak pernah loh mengalami kejadian berkesan di airport. Mungkin kisah cinta gw gak dramatis2 amat sampe gw harus kebut2an ke airport mengejar si cinta. Atau kalo mengingat tingkat kemalasan gw, paling gw akan membeli tiket low budget airline ke tempat tujuan si cinta, daripada repot2 mengejar dia di airport hihihi..
Yang sering kejadian ama gw adalah mengejar flight, seperti yang terjadi tadi siang. Jam 10 pagi gw baru berangkat city tour ama temen2 kantor. Jam 12 makan dimsum yang oke banget (ini aja sampe 2 kali pindah resto demi mendapatkan dimsum yang 'free flow'). Jam 12.45 ke tempat beli oleh2. Jam 13.20 gw sampe airport. Flight gw jam 13.45.
Sampe airport, di depan gw ada rombongan politikus berseragam. Seperti yang kita ketahui bersama, warna partai politik kan norak norak ngenjreng gimana gitu. Dan warna itu, sangat tidak cocok jadi jas. Jadi bayangkan rombongan bapak2 dengan jas warna gak penting, mengawal 1 orang yang sepertinya orang penting (buat mereka). Si orang penting ini, tentunya merasa penting, jadi dia berjalan agak slow motion. Sementara gw di belakang mereka, ribet dengan tas baju, tas laptop, dan 1 kardus oleh2, berusaha menerobos tapi susah.
Mungkin yang bikin gw agak sabar menghadapi mereka adalah kenyataan bahwa gw dulu pernah khilaf mencoblos partai ini di pemilu hahaha..
Sukses melewati geng partai tadi, gw dan partner kerja berlari2 ke check in counter, diomelin ibu2 petugas check in counter karena datang telat, bayar airport tax, salah masuk gerbang (kok ya mau ke imigrasi sih), dan akhirnya berhasil masuk antrian ke pesawat! Yeah we made it!
Oke gw gak pengen sok2an beradegan drama romantis di airport lah. Yang penting gw pengen gak pernah ditinggal pesawat hehehe..