Tuesday, May 27, 2008

always on my mind

Sedang ribet-ribetnya di meja kantor dengan tumpukan report hard copy dan soft copy yang harus dicek, tiba-tiba music player saya memutar sebuah lagu yang membuat saya mendadak hilang konsentrasi untuk bekerja. Cuman bisa terdiam dan mendengarkan setiap kata dari lirik lagu itu. Seperti ada yang sedang membisiki saya dengan kata-kata itu. Bahkan lebih ge-ernya, sepertinya yang membisiki adalah mr. buble himself ;)

Maybe I didn't treat you
Quite as good as I should have
Maybe I didn't love you
Quite as often as I could have
Little things I should have said & done
I just never took the time

But you were always on my mind
You were always on my mind

Maybe I didn't hold you
All those lonely, lonely times
And I guess I never told you
I'm so happy that you're mine
If I made you feel second best
Girl, I'm sorry I was blind

You were always on my mind
You were always on my mind

Tell me, tell me that your
Sweet love hasn't died
Give me, give me one more chance
To keep you satisfied
Satisfied

Little things I should have said & done
I just never took the time

You were always on my mind
You were always on my mind

always on my mind - Michael Buble

Thursday, May 15, 2008

racun ikea

Browsing2 website ikea di sore hari membuat saya ingin segera memiliki hunian dengan ruangan yang hangat seperti ini:

ikea living room2
compact comfort

atau seperti ini:

ikea living room1
let textiles mirror your personality

Thursday, May 08, 2008

saya dan radio: sebuah analisis

Sebagai commuteer yang menghabiskan banyak waktu di jalan, radio adalah teman perjalanan yang cukup menyenangkan. Banyak pilihan channel, banyak lagu yang enak, banyak penyiar yang unik-unik, banyak info jalan, dan banyak iklan yang kadang-kadang penting. Ada beberapa radio yang jadi default channel di mobil saya. Dan berikut ini saya akan memaparkan analisis terhadap radio-radio tersebut beserta penyiarnya.

1. Hard rock FM 87.6
Penyiar pagi adalah pasangan steny dan panji. Mereka cerdas, berwawasan luas, punya materi vokal yang laki banget, dan bisa menyanyi dengan benar. Acara Good Morning Hardrockers sebenarnya sangat informatif dan menghibur, tapi berhubung saya berada dalam fase denial dimana saya menolak informasi-informasi yang mengandung kebenaran tapi menyakitkan (baca: financial clinic dan career coach), saya jarang mendengar siaran mereka. Apalagi semenjak kehadiran duo penyiar baru di radio tetangga, saya resmi berpisah dengan steny-panji. Siapa duo penyiar baru ini? Nanti dibahas.
Penyiar sore adalah pasangan iwet dan rahma. Beruntung pasangan ini tidak mempunyai lawan sepadan di radio-radio lain di jam pulang kantor, makanya saya masih bertahan mendengarkan drive and jive. Menurut saya, pasangan ini tidak seimbang. Jokes iwet seringkali tewas mengenaskan oleh rahma. Bola mati bo. Iwet sudah berusaha all out, rahma masih sangat jaim. Kadang-kadang kalau sudah benar-benar mati gaya, saya memilih mendengarkan CD saja. Hardrock FM membuat keputusan yang salah melepaskan melaney ricardo, partner siaran iwet sebelumnya.

2. Trax FM 101.4
Kehadiran duo penyiar melaney ricardo-ihsan akbar di siaran pagi menjadi satu-satunya alasan kenapa stasiun radio ini bisa ada di default channel saya, sekaligus alasan perpisahan saya dengan steny-panji. Mereka membuat setiap pagi menjadi menyenangkan, bisa tertawa lepas di perjalanan, sampai kadang-kadang saya malas turun dari mobil demi mendengarkan morning zone. Ditambah dengan materi siaran yang sangat ringan, cocok untuk pagi hari. Dan berhubung traxfm adalah radio para abg, kuping saya terbebas dari pembicaraan tentang jenis-jenis danareksa atau bagaimana cara membuat CV yang baik :P

3. Mustang FM 88
Saya benci semua penyiar radio ini. Penyiar pagi (beberapa orang pria siapapun nama mereka) terlalu banyak ngomong, dan sungguh garing sekali. Gaya bercanda mereka seperti pelawak di TPI. Dan mereka menggunakan istilah "gawe". Duh!
Penyiar-penyiar wanitanya, hmm, membuat saya bergidik setiap mendengar mereka berbicara. Berusaha berbahasa inggris agar terdengar seperti native speaker, tapi kok ya malah maksa?
Kenapa si radio ini bisa ada di default channel? Karena sialnya, lagu-lagu di radio ini singable buat saya. Hari sabtu menjadi harinya radio ini, karena love songs all day long, dan penyiarnya -alhamdulillah- tidak terlalu banyak ngomong di hari sabtu.

4. Gen FM 98.7
Penyiar pagi radio ini (Kemal dan Ade) sangat berisik! Nggak tau salahnya di audio mereka atau materi vokal yang memang 'ganggu' dari sononya, yang jelas saya nggak suka mendengarkan mereka berbicara. Acara-acara di siaran pagi mereka juga gitu-gitu aja tanpa pernah berubah, dan banyak yang gak penting, misalnya yang judulnya "pagi-pagi mau marah" dimana si penelepon berhak marah-marah di radio untuk menumpahkan kekesalan terhadap macetnya jalanan. Siapa sih yang mau denger orang marah-marah? Weirdo.
Penyiar sore, nggak tau namanya, tapi suaranya nggak se-ganggu penyiar pagi. Dia siaran sendiri, akibatnya jadi suka mengeluarkan bridging yang aneh-aneh. Contohnya: "itu tadi lagu dari rossa, atas nama cinta. dan atas nama cinta terhadap motor bebek dua tak, bla bla bla.." Saya gak tau lanjutannya tapi sumpah saya langsung ganti channel.
Alasan kenapa si radio ini masuk default channel adalah karena mereka selalu memainkan lagu yang sedang terkenal. Bukan bikin trend, tapi ikut trend. Lumayan buat pelarian kalau lagi pengen menyanyi dengan lancar :)

5. U FM 94.7
Penyiar-penyiar radio ini saya beri kategori OK. Nggak luar biasa, tapi nggak ganggu. Nggak ada penyiar favorit karena semua penyiarnya nampak sejenis. Penyiar pagi imam-odit lumayan lah, walau kadang-kadang suka curhat pribadi dan terdengar seperti dua orang sahabat sedang mengobrol sementara pendengar adalah outsider. Penyiar sore arif-achie sebenarnya tidak ada masalah, tapi dari dulu saya nggak suka suaranya arif, semenjak dia siaran di prambors. There's something about his voice. Eh sebenarnya ada masalah sih, mereka menyebut para pendengarnya yummy mummy dan happy daddy, yang buat saya terdengar sungguh nutty alias kacangan :P
Saya cinta sama radio ini karena pilihan lagunya yang sungguh ciamik dan banyak lagu mereka yang punya ikatan emosional dengan saya. Contohnya, radio ini bisa berturut-turut memainkan lagu I'll take care of you - Stephen Curtis Chapman disusul I finally found someone - Adams/Streissand disusul Need to be next to you - Leigh Nash. Kok ya pengantar minum racun semua?

6. I radio 89.6 FM
Meet these two betawi gila: Rafiq-Putri. Serasa mendengarkan orang ngobrol di warung kopi sambil sarapan nasi uduk atau lontong sayur. Cukup menghibur kalau mood lagi cocok. Pilihan lagunya 100% lagu indonesia, lumayan buat update karya musik anak negeri.

Demikian analisis saya terhadap radio dan penyiar-penyiar yang menyertainya. Anda setuju? Beritahu teman anda. Anda tidak setuju? Masa sih?

Wednesday, May 07, 2008

what rachel says about true love

When you find your true love, you'll stop looking. That's why I stop looking for Russel Crowe. He'll find me.

-Rachel Green, Friends-

Friday, May 02, 2008

Kesempatan Kedua

Dulu gw pernah punya gebetan. Udah cukup lama dan sama sekali nggak ada indikasi kalau gw bakalan ketemu dia lagi. Tapi manusia boleh berasumsi, Tuhan boleh tertawa, ya nggak? Jam 6 pagi di suatu tempat yang nggak terduga, gw bertemu di mantan gebetan, dan diberikan kesempatan untuk duduk bareng, sarapan, dan mengobrol selama dua jam. Itulah pertama kalinya gw punya kesempatan untuk ngobrol panjang lebar, berdua aja. Cuman dua jam, tapi cukup berharga.

Berharga untuk bisa tau kalo dia memang seperti yang gw bayangkan. Physically, dia tetap menarik. Dan lebih jauh lagi, gw jadi tau kalau dia begitu matang dengan pemikiran2nya. Dia seorang pejuang yang tangguh. Tau apa yang dia mau dan bagaimana mewujudkannya. Punya cita2 untuk hidupnya. Gw jadi sadar ternyata selera gw memang bagus ya, gak salah pilih gebetan :)

Buat gw itu jadi kesempatan kedua untuk mengenal dia. Tapi cukup di dua jam itu saja. Dari obrolan itu gw jadi tau kalau dia memang sekedar mantan gebetan, tidak lebih. Kalau diibaratkan sepatu, dia sepatu kiri dan gw sepatu kanan, tapi dia loafer sedangkan gw high heel. Sama2 bagus (tetep memuji diri sendiri :P), tapi nggak mungkin bisa jalan kan dengan sepatu beda sebelah?

Seandainya saja, untuk setiap orang yang kita suka, kita bisa punya kesempatan kedua sekedar untuk tau apakah keputusan yang pernah kita ambil tepat atau tidak. Iya, seandainya saja.

Sunday, April 06, 2008

quote of the weekend

"One of my heroes is Barbie. She may not do anything, but she always looks great doing it."
-Paris Hilton-

hell yeah Paris, couldn't agree more :)

Saturday, April 05, 2008

my current residence



here i am, blogging from one of the room in that white building, hoping to move out, to a taller building in a bigger city, sometime soon.

Friday, April 04, 2008

selamat pagi

Gw gak ngerti sama orang2 yang selalu mengucapkan selamat pagi tanpa peduli waktu. Mau pagi siang sore malam, tetep aja selamat pagi. Entah itu diucapkan oleh seorang motivator, seorang bos, atau sialnya, para pekerja di hotel yang gw tempati sekarang.

Awalnya gw pikir mereka salah ucap, tapi kok selalu dan semua orang salah ucap ya?

Bodo ah. Gw keukeuh menjawab sapaan selamat pagi dengan sapaan yang sesuai kondisi real time. Selamat pagi tak kenal suasana terlalu aneh buat gw.

Thursday, April 03, 2008

what grey says about pain

Pain, you just have to ride it out, hope it goes away on its own, hope the wound that caused it heals. There are no solutions, no easy answers, you just breath deep and wait for it to subside. Most of the time pain can be managed but sometimes the pain gets you where you least expect it. Hits way below the belt and doesn't let up. Pain, you just have to fight through, because the truth is you can't outrun it and life always makes more.

Maybe we like the pain. Maybe we're wired that way. Because without it, I don't know; maybe we just wouldn't feel real. What's that saying? Why do I keep hitting myself with a hammer? Because it feels so good when I stop.

-Dr. Meredith Grey-

Wednesday, April 02, 2008

Korban Mbak Grey

Dalam hal mengikuti serial tv hollywood, gw emang tergolong late bloomer. Contohnya Grey's Anatomy yang baru2 ini gw ikuti. Di luar sana udah mau season 5, gw baru sampe disc 5 season 1 hehehe..

Yang jelas gw suka banget serial ini! Alhamdulillah belum sampai ke tahap dimana tiba2 gw mendaftar di Fakultas Kedokteran dan lanjut spesialisasi dokter bedah, tapi baru ke tahap gw bener2 menikmati serunya pekerjaan/pashion hidup mereka sebagai dokter bedah. Kata favorit gw dari serial ini adalah scrub in, yang secara harfiah sudah menunjukkan maknanya untuk mengobok2 isi badan manusia.

Terinspirasi oleh kerennya membedah tubuh manusia, gw sempat kepikiran untuk mendaftarkan diri untuk dibedah kecil2an. Eh kok kedengerannya begitu psikopat ya? Maksudnya gini, kebetulan gw menderita suatu gangguan kecil pada kulit gw yang amat sangat tidak keren dan mengganggu salah satu kesenangan hidup gw, sehingga gw sempat pengen dioperasi aja di Rumah Sakit. Begitu tidak kerennya penyakit ini gw sampe gak tega untuk menulis di blog ini. Hanya keluarga dan teman2 terdekat gw yang tau soal penyakit ini, soalnya untuk memperlihatkan wujud fisiknya dibutuhkan suatu bahasa tubuh yang begitu lentur dan terkesan tidak sopan (but believe me, nothing like dewi persik). Bahkan salah seorang teman baik gw yang bekerja di radio bersemboyan the only lifestyle and entertainment station dengan kejamnya mengatakan: "lo jangan dengerin radio gw deh kalo punya penyakit itu!" Oh well dunia hiburan memang kejam.

Anywaay..
Setelah sekian lama menggunakan suatu obat yang begitu susah dicari di pasaran, akhirnya penyakit ini menunjukkan tanda2 semakin aneh. Sungguh mengganggu! Kelihatannya sih udah mau sembuh, tapi kadang2 malah terlihat mengalami pertumbuhan. Sampai pada suatu malam saat gw sendiri dan gak tau mau ngapain, gw perhatikan baik2 si penyakit sialan itu. Gak pake CT scan atau MRI seperti yang dilakukan geng Seattle Grace Hospital sih. Kemudian gw pun memberanikan diri untuk menyentuh si penyakit dan mengutak atiknya sampai dia keluar dari tubuh gw. Damn! Sakit mak!

Secara penampakan sih udah lebih baik, tapi kayaknya gw harus ke watson atau century terdekat buat beli obat luar atau plester. Takut infeksi. Atau minta diobatin ama Mbak Grey aja ya? :)

Wednesday, March 26, 2008

interesting

I guess you're in some kind of interesting relationship when you say "I'm boarding now" more often than "I -fill in the blank- you"

:D

Thursday, March 13, 2008

pengembangan diri

Sore tadi setelah selesai kirim email kerjaan ke customer, gw memutuskan untuk istirahat sejenak. Berhubung gw sekarang berdomisili di hotel (yang sekaligus menjadi lokasi mobile office gw), gaya istirahat pun agak mengalami peningkatan kualitas. Bukan sededar ngupi2 seperti istirahat reguler di kantor, melainkan istirahat sambil rebahan di tempat tidur dan nonton tv :)

Gw pun mengambil remote tv dan memutuskan untuk menonton serial OB di rcti. Biar posisi makin sedep, gw berbaring menyamping seperti gaya putri duyung terdampar. Tiba-tiba berasa ada yang mengganggu di bagian depan badan gw, agak di tengah. Perut bo!

Waktu gw lagi mengelus perut yang berasa agak sakit, kok bentuknya agak berbeda ya. Seperti lebih menonjol gitu. Gw mencoba berpikir apakah gw sedang kembung karena telat makan, yang ternyata jawabannya nggak tuh, nggak kembung. Gw pun melanjutkan analisis soal perut ini mungkin karena gw kekenyangan, yang jawabannya juga nggak, secara gw makan siang 5 jam sebelumnya. Kemungkinan hamil pun gw coret dari analisis gw karena satu2nya orang yang berpotensi menghamili sedang berada jauh di sana, and my last encounter with him was like million years a go.

Aduh. Gw nggak kenapa-napa kok. Cuman gendutan aja.

Setelah dipikir-pikir memang alasan gendutan lah yang (sialnya) paling masuk akal. Gaya hidup dan pola makan selama tinggal di sini benar2 mendukung untuk program penggendutan. Eh, kalau dibilang penggendutan kesannya sebelumnya nggak gendut ya. Jadi mungkin lebih tepat dibilang pengembangan diri.

Begini ceritanya. Setiap hari, setelah sholat subuh, gw lanjut tidur sampe jam 7.30. Setelah itu bangun, mandi, jam 8 sarapan di hotel. Buffet breakfast. Menu standar gw biasanya main course (nasi, bubur, mie rebus), omelette, beberapa roti perancis lengkap dengan butter dan selai strawberry, dan buah2an. Rata2 sejam gw habiskan untuk eksistensi di resto sarapan itu.

Makan siang biasanya hidangan penuh lemak dan kolesterol. Nasi padang, soto dengan kuah santan yang kental, atau pasta porsi besar. Ditutup dengan minuman manis penuh gula seperti teh botol atau kalau lagi centil ya minum sejenis shake dengan topping ice cream.

Sore2 sampai malam maunya sih bergaya bangsawan Inggris, ngeteh dan makan biskuit. Tapi kenyataannya lebih sering ngopi sambil makan biskuit atau cake atau otak-otak atau jajanan pasar atau paket combo: perpaduan semuanya.

Jam 10 udah tidur, yang kalo dihitung2 setiap hari gw tidur sekitar 8-10 jam.

Kegiatan fisikal pun hanya sebatas duduk di depan laptop atau tidur2an. Jalan kaki hanya sebatas ke ATM di sebelah hotel. Niat mau menggunakan fasilitas fitness gratisan juga terhalang oleh alasan sederhana: gak bawa sepatu olahraga. Padahal ya, di samping hotel ada sebuah toko dengan tulisan hitam dan berlatar belakang kuning. Yap, sports station.

Jadi buat yang weekend ini berencana bertemu gw di Jakarta, tolong jangan berkomentar apapun soal perut, pipi, paha, atau pengembangan badan gw lainnya. Believe me, i'm aware of all the facts.

Sunday, March 09, 2008

Me vs. Miss Gilbert

Reading Elizabeth Gilbert's Eat Pray Love is not an easy thing to do, for I envy her so much at some points. I was still reading the part when she was in italy when i suddenly felt so hungry because it was 2 PM already and I hadn't had my lunch today. And being in this city, having lunch is quite challenging. Not to mention that now I'm alone here since my partner was back to Jakarta yesterday (and he was shocked by the airport tax which cost him 8000 IDR only!)

The Italy part was still some chapters to go but I couldn't deal with my hunger any longer. I decided to walk to some restaurants nearby. And thanks to miss Gilbert who writes such a provocative story about Italy (or was it just me being not too creative in finding a place to eat), I stepped into this pizza restaurant and ordered their pasta and cappuccino. Sounds italiano huh?

I wasn't even finishing another chapter of the book when my pasta came. Quick service, was it instant food or leftover from another table? And as i continued reading, my cappuccino was served by this waitress. I didn't care to look at her nor my cappuccino but I felt like she was waiting for me to react. So I took a glance at the drink and I realized what she was waiting for. The cappuccino looked ugly, I must say. They served the drink in a tall mug on a saucer. But I think that sloppy waitress made the drink spilled all over the saucer. And the cinnamon powder was also ugly, for they were everywhere on the mug, inside and outside (please tell me you got the picture, no?). And she was too lazy to clean it, so she just waited for my reaction whether I would complain or not.

I didn't feel like complaining, so i (again) continued reading the book. Finishing Gilbert's story in Italy, trying to compare what I was having for my lunch with Gilbert's fabulous lunch at every corner of Italy. At least we had some similarity that we both were having coffee and pasta. That was close. Yeah rrrriiiteee...

Now that I had finished the Italy chapter (the chapter that refers to the "eat" part) while eating Italian food, I'm wondering what I have to do to finish the other chapters: India and Indonesia (Bali). I can think of something with Balinese touch, but India? Never had any feeling about it. Maybe I can go to my relative's place in Ciputat, because she is half Indian.

Oh I hate this book.

Friday, March 07, 2008

lost

When you're lost in those woods, it sometimes takes you a while to realize that you are lost. For the longest time, you can convince yourself that you've just wandered a few feet off the path, that you'll find your way back to the trailhead any moment now. Then night falls again and again, and you still have no idea where you are, and it's time to admit that you have bewildered yourself so far off the path that you don't even know from which direction the sun rises anymore.

Elizabeth Gilbert - eat, pray, love.

Wednesday, March 05, 2008

filosofi tile

Tau game ini?
Di beberapa komputer namanya onet. Di komputer gw namanya tile. Gw gak tau nama aslinya apa, soalnya semua huruf dan petunjuk game ini ditulis dalam suatu simbol bahasa seperti korea atau cina. Atau jangan2 huruf paku peninggalan bangsa mesir kuno?

Game tile ini sering banget jadi pelarian gw kalo lagi suntuk ama kerjaan atau di tengah meeting yang membosankan (jangan lupa matikan volume komputer karena musiknya sungguh norak norak bergembira). Btw tile dibacanya gimana ya? tayl seperti bahasa inggris untuk ubin, atau tile seperti nama engkongnya si doel?

Postingan ini kok semakin banyak memunculkan pertanyaan yang gak perlu dijawab ya?

Lagi asik masyuk bermain permainan cerdas ini, tiba2 terlintas beberapa nilai moral yang bisa kita dapat dari si tile (as in the game, not engkongnya si doel).

1. Seringkali kita mencari terlalu jauh, padahal yang kita butuhkan ada di depan mata.
2. Ada hal2 yang tampak tidak mungkin dilakukan, tapi kadang2 kita perlu mencoba, give it a long shot and it will work at times.
3. Coba lihat permasalahan dari berbagai sudut dan celah, jangan terpaku pada hanya satu sudut saja.
4. Tidak ada pause dalam permainan ini, seperti halnya tidak ada pause dalam hidup.
5. Ada kekuatan di luar kuasa kita yang akan memberi jalan keluar ketika kita menemukan deadlock.

Gak nyangka deh game model begini bisa memberikan banyak pelajaran berharga. Penemuan yang brilliant!

Kini izinkan gw menutup postingan ini dengan kata2 yang dulu sering diucapkan Indi Barens dan Indra Bekti di acara ceriwis: maaf ibu2, orang stress.

Sunday, March 02, 2008

kurang huruf L

Sabtu sore lagi santey2 nonton berita hiburan di metrotv, tiba2 gw diharuskan berpikir keras karena mencurigai adanya ketidakberesan pada tayangan yang sedang gw tonton.

Nampak seorang aktor terkenal (pada jamannya) baru keluar dari area konser Backstreet Boys, didampingi istri dan anaknya. Si pembawa acara berita hiburan pun menghampiri untuk menanyakan pertanyaan standar: kesan2 dan lagu favorit dari artis yang baru konser.

Keluarga ini kecewa karena lagu favorit mereka tidak dinyanyikan di konser itu. Si bapak menjawab lagu favoritnya adalah yang berjudul it's true. Okay, tidak ada masalah, lanjut ke anaknya. Si anak pun menjawab lagu favoritnya adalah in a rush. Lanjut ke si istri yang juga ternyata punya lagu favorit yang sama, in a rush.

Gw gak tau ada lagu BSB yg judulnya in a rush. Sempet kepikiran menelepon salah seorang BSB groupies yang hafal semua lagu2nya (initial: DAR, 26, Pondok Kopi). Tapi mendadak gw teringat sebuah lagu berjudul in a rush yang ngetop di era 90an akhir.

Penyanyi dari lagu in a rush itu juga sebuah group vokal bernama: bLackstreet.

Ohhh..

Saturday, March 01, 2008

kopi sore dan kolam renang

Jumat sore, jam 5, hari kerja. Menikmati kopi sore sambil menyaksikan anak-anak bermain di kolam renang adalah kemewahan yang belum bisa gw dapet di Jakarta, di hari kerja. Di satu sisi gw mensyukuri keberadaan gw di kota kecil ini.

jempol gw gede juga ya?

Tapi di sisi lain, ngopi malam hari sepulang kerja, di gerai kopi yang ramai dan berisik, bersama teman2 terbaik gw, di Jakarta, adalah kemewahan lain yang nggak bisa gw dapat sekarang. Dan sebenarnya gw rela menukar kemewahan yang gw dapat di kota ini, dengan kemewahan versi Jakarta itu.

Jadi gw berkesimpulan bahwa tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Kebahagiaan adalah kombinasi dari beberapa keadaan, dari beberapa pilihan, yang nggak semuanya sesuai harapan kita. Sekarang bisa aja gw bilang kalo gw lebih bahagia di Jakarta. Padahal kalo gw lagi di Jakarta, gw bisa sampe ke suatu titik saturasi dimana gw ngomong: gw pengen jadi petani aja!

Kita merasa bahagia seandainya bisa memiliki sesuatu yang tidak kita miliki sekarang. Karena itulah, buat gw, kebahagiaan itu utopia. Sama seperti kesuksesan. Dua-duanya adalah hal yang nggak pernah kita bisa rasakan, karena kita selalu dalam proses mengejarnya.

Aa gym pernah bilang kalo orang merasa tidak bahagia bukan karena keadaan, tapi karena tidak bisa menerima keadaan. Gw setuju. Tapi gw belum bisa sampai ke tahap itu, menerima keadaan. Makanya gw nulis ini.

Kehidupan, adalah hal2 yang terjadi ketika kita sedang sibuk membuat rencana kehidupan itu sendiri.

Wednesday, February 27, 2008

lesson's learned

kalo mau nonton konser di kelas festival, mending pake sepatu keds aja ya. ini konser belum mulai kok udah pegel duluan :P

Monday, February 25, 2008

caramel macchiato


Gambar di atas (source: google) adalah penampakan ideal caramel macchiato. Kopi dan susu saling mengimbangi, dengan rasa kopi yang membekas di lidah. Karena untuk kuantitas yang sama, jelas kopi akan menang melawan susu.

Tadi sehabis makan siang, dengan mengandalkan promo buy 1 get 1 free dari kartu kredit sejuta umat, gw membeli minuman kesukaan gw itu di basement mall sebelah. Begitu melihat penampakannya, kok kayaknya porsi susunya sangat berlebihan, mungkin sekitar 75%. Gw coba aduk2 dengan harapan kalo udah nyampur warnanya jadi coklat muda seperti biasanya. Tapi nggak loh, warnanya putih kecoklat-coklatan. Catet ya, kecoklat-coklatan bukanlah coklat.

Gw pun menghisap sedotan yang udah tertancap pasrah. Perasaaan gw gak enak nih. Kayak mau jadian tapi takut dikecewain gitu. Deuh harus ya analoginya ke percintaan?

Bener aja, rasanya kayak minum susu rasa kopi. Sekali lagi catet, minum susu rasa kopi bukanlah berarti minum susu pakai kopi apalagi minum kopi pake susu. Jauh bo.

Gw dan partner ngopi pun kecewa. Mungkin inilah efek buy 1 get 1 free. Gak ada yang gratis dalam ilmu jualan. Hehehe.. Gw pikir selama ini gerai kopi favorit gw itu cukup konsisten menjaga kualitas minumannya (atau baristanya?) di semua outletnya, ternyata nggak juga. Sama aja kayak gerai kopi lainnya.

Sampai kantor, si caramel macchiato look alike itu masih bersisa setengah. Gw menuju coffee machine, ngambil 1 shot black coffee, gw campur deh sama si caramel macchiato look alike tadi. Tetep gak enak sih, tapi lumayan buat bekal sampai nanti sore.

Cinta memang butuh pengorbanan ya. Kalo cinta ama minuman bermutu, yang memang harus berkorban membeli dengan harga mahal. Lagi2 harus ya pake analogi percintaan??

BSB is back

every time i breath i take you in, and my heart beats again
baby i can't help it, keep me drowning in your love
**

sometimes i wish i could turn back time
impossible as it may seems
**

i'd walk halfway around the world
for just one kiss from you
**

looking back on the things i've done
i was trying to be someone
i played my part, kept you in the dark
**

show me the meaning of being lonely
is this the feeling i need to walk with
tell me why i can't be there where you are
**

Bukannya lagi gombalisasi, tapi ini adalah senandung2 ringan dalam rangka persiapan menonton konser BACKSTREET BOYS!

Jadi inget beberapa tahun lalu waktu gw masih SMU, gw sempet berantem ama temen sekelas gw. Gara2nya, gw bilang kalo BSB gak kreatif karena mereka gak bisa bikin lagu sendiri, dan musik mereka gak keren. Gw membandingkan dengan group lain yang menjadi idola gw masa itu. Group lain itu, tentu saja, Boyzone dong! *halah dimana2 mah boyband sama aja kali hihihi*

Tapi waktu jaman kuliah, BSB ini ternyata cukup eksis di audio mobil gw, menemani aktifitas gw dan teman2 wanita yang semuanya boyband mania. You name it, westlife, boyzone, A1, semua ada. Sampe kalo ada cowok tiba2 nebeng, suka terkaget2 sendiri denger lagu2 kami. Tapi dalam hati gw yakin cowok2 itu pasti menikmatinya. Guilty pleasure :)

Jadi malam ini, for the sake of good old days back in college, gw dan 2 orang teman kuliah gw memutuskan untuk menonton konser BSB di JCC.

Everybooooody... Rock your boooooody... Backstreet's back alright!