Wednesday, March 26, 2008

interesting

I guess you're in some kind of interesting relationship when you say "I'm boarding now" more often than "I -fill in the blank- you"

:D

Thursday, March 13, 2008

pengembangan diri

Sore tadi setelah selesai kirim email kerjaan ke customer, gw memutuskan untuk istirahat sejenak. Berhubung gw sekarang berdomisili di hotel (yang sekaligus menjadi lokasi mobile office gw), gaya istirahat pun agak mengalami peningkatan kualitas. Bukan sededar ngupi2 seperti istirahat reguler di kantor, melainkan istirahat sambil rebahan di tempat tidur dan nonton tv :)

Gw pun mengambil remote tv dan memutuskan untuk menonton serial OB di rcti. Biar posisi makin sedep, gw berbaring menyamping seperti gaya putri duyung terdampar. Tiba-tiba berasa ada yang mengganggu di bagian depan badan gw, agak di tengah. Perut bo!

Waktu gw lagi mengelus perut yang berasa agak sakit, kok bentuknya agak berbeda ya. Seperti lebih menonjol gitu. Gw mencoba berpikir apakah gw sedang kembung karena telat makan, yang ternyata jawabannya nggak tuh, nggak kembung. Gw pun melanjutkan analisis soal perut ini mungkin karena gw kekenyangan, yang jawabannya juga nggak, secara gw makan siang 5 jam sebelumnya. Kemungkinan hamil pun gw coret dari analisis gw karena satu2nya orang yang berpotensi menghamili sedang berada jauh di sana, and my last encounter with him was like million years a go.

Aduh. Gw nggak kenapa-napa kok. Cuman gendutan aja.

Setelah dipikir-pikir memang alasan gendutan lah yang (sialnya) paling masuk akal. Gaya hidup dan pola makan selama tinggal di sini benar2 mendukung untuk program penggendutan. Eh, kalau dibilang penggendutan kesannya sebelumnya nggak gendut ya. Jadi mungkin lebih tepat dibilang pengembangan diri.

Begini ceritanya. Setiap hari, setelah sholat subuh, gw lanjut tidur sampe jam 7.30. Setelah itu bangun, mandi, jam 8 sarapan di hotel. Buffet breakfast. Menu standar gw biasanya main course (nasi, bubur, mie rebus), omelette, beberapa roti perancis lengkap dengan butter dan selai strawberry, dan buah2an. Rata2 sejam gw habiskan untuk eksistensi di resto sarapan itu.

Makan siang biasanya hidangan penuh lemak dan kolesterol. Nasi padang, soto dengan kuah santan yang kental, atau pasta porsi besar. Ditutup dengan minuman manis penuh gula seperti teh botol atau kalau lagi centil ya minum sejenis shake dengan topping ice cream.

Sore2 sampai malam maunya sih bergaya bangsawan Inggris, ngeteh dan makan biskuit. Tapi kenyataannya lebih sering ngopi sambil makan biskuit atau cake atau otak-otak atau jajanan pasar atau paket combo: perpaduan semuanya.

Jam 10 udah tidur, yang kalo dihitung2 setiap hari gw tidur sekitar 8-10 jam.

Kegiatan fisikal pun hanya sebatas duduk di depan laptop atau tidur2an. Jalan kaki hanya sebatas ke ATM di sebelah hotel. Niat mau menggunakan fasilitas fitness gratisan juga terhalang oleh alasan sederhana: gak bawa sepatu olahraga. Padahal ya, di samping hotel ada sebuah toko dengan tulisan hitam dan berlatar belakang kuning. Yap, sports station.

Jadi buat yang weekend ini berencana bertemu gw di Jakarta, tolong jangan berkomentar apapun soal perut, pipi, paha, atau pengembangan badan gw lainnya. Believe me, i'm aware of all the facts.

Sunday, March 09, 2008

Me vs. Miss Gilbert

Reading Elizabeth Gilbert's Eat Pray Love is not an easy thing to do, for I envy her so much at some points. I was still reading the part when she was in italy when i suddenly felt so hungry because it was 2 PM already and I hadn't had my lunch today. And being in this city, having lunch is quite challenging. Not to mention that now I'm alone here since my partner was back to Jakarta yesterday (and he was shocked by the airport tax which cost him 8000 IDR only!)

The Italy part was still some chapters to go but I couldn't deal with my hunger any longer. I decided to walk to some restaurants nearby. And thanks to miss Gilbert who writes such a provocative story about Italy (or was it just me being not too creative in finding a place to eat), I stepped into this pizza restaurant and ordered their pasta and cappuccino. Sounds italiano huh?

I wasn't even finishing another chapter of the book when my pasta came. Quick service, was it instant food or leftover from another table? And as i continued reading, my cappuccino was served by this waitress. I didn't care to look at her nor my cappuccino but I felt like she was waiting for me to react. So I took a glance at the drink and I realized what she was waiting for. The cappuccino looked ugly, I must say. They served the drink in a tall mug on a saucer. But I think that sloppy waitress made the drink spilled all over the saucer. And the cinnamon powder was also ugly, for they were everywhere on the mug, inside and outside (please tell me you got the picture, no?). And she was too lazy to clean it, so she just waited for my reaction whether I would complain or not.

I didn't feel like complaining, so i (again) continued reading the book. Finishing Gilbert's story in Italy, trying to compare what I was having for my lunch with Gilbert's fabulous lunch at every corner of Italy. At least we had some similarity that we both were having coffee and pasta. That was close. Yeah rrrriiiteee...

Now that I had finished the Italy chapter (the chapter that refers to the "eat" part) while eating Italian food, I'm wondering what I have to do to finish the other chapters: India and Indonesia (Bali). I can think of something with Balinese touch, but India? Never had any feeling about it. Maybe I can go to my relative's place in Ciputat, because she is half Indian.

Oh I hate this book.

Friday, March 07, 2008

lost

When you're lost in those woods, it sometimes takes you a while to realize that you are lost. For the longest time, you can convince yourself that you've just wandered a few feet off the path, that you'll find your way back to the trailhead any moment now. Then night falls again and again, and you still have no idea where you are, and it's time to admit that you have bewildered yourself so far off the path that you don't even know from which direction the sun rises anymore.

Elizabeth Gilbert - eat, pray, love.

Wednesday, March 05, 2008

filosofi tile

Tau game ini?
Di beberapa komputer namanya onet. Di komputer gw namanya tile. Gw gak tau nama aslinya apa, soalnya semua huruf dan petunjuk game ini ditulis dalam suatu simbol bahasa seperti korea atau cina. Atau jangan2 huruf paku peninggalan bangsa mesir kuno?

Game tile ini sering banget jadi pelarian gw kalo lagi suntuk ama kerjaan atau di tengah meeting yang membosankan (jangan lupa matikan volume komputer karena musiknya sungguh norak norak bergembira). Btw tile dibacanya gimana ya? tayl seperti bahasa inggris untuk ubin, atau tile seperti nama engkongnya si doel?

Postingan ini kok semakin banyak memunculkan pertanyaan yang gak perlu dijawab ya?

Lagi asik masyuk bermain permainan cerdas ini, tiba2 terlintas beberapa nilai moral yang bisa kita dapat dari si tile (as in the game, not engkongnya si doel).

1. Seringkali kita mencari terlalu jauh, padahal yang kita butuhkan ada di depan mata.
2. Ada hal2 yang tampak tidak mungkin dilakukan, tapi kadang2 kita perlu mencoba, give it a long shot and it will work at times.
3. Coba lihat permasalahan dari berbagai sudut dan celah, jangan terpaku pada hanya satu sudut saja.
4. Tidak ada pause dalam permainan ini, seperti halnya tidak ada pause dalam hidup.
5. Ada kekuatan di luar kuasa kita yang akan memberi jalan keluar ketika kita menemukan deadlock.

Gak nyangka deh game model begini bisa memberikan banyak pelajaran berharga. Penemuan yang brilliant!

Kini izinkan gw menutup postingan ini dengan kata2 yang dulu sering diucapkan Indi Barens dan Indra Bekti di acara ceriwis: maaf ibu2, orang stress.

Sunday, March 02, 2008

kurang huruf L

Sabtu sore lagi santey2 nonton berita hiburan di metrotv, tiba2 gw diharuskan berpikir keras karena mencurigai adanya ketidakberesan pada tayangan yang sedang gw tonton.

Nampak seorang aktor terkenal (pada jamannya) baru keluar dari area konser Backstreet Boys, didampingi istri dan anaknya. Si pembawa acara berita hiburan pun menghampiri untuk menanyakan pertanyaan standar: kesan2 dan lagu favorit dari artis yang baru konser.

Keluarga ini kecewa karena lagu favorit mereka tidak dinyanyikan di konser itu. Si bapak menjawab lagu favoritnya adalah yang berjudul it's true. Okay, tidak ada masalah, lanjut ke anaknya. Si anak pun menjawab lagu favoritnya adalah in a rush. Lanjut ke si istri yang juga ternyata punya lagu favorit yang sama, in a rush.

Gw gak tau ada lagu BSB yg judulnya in a rush. Sempet kepikiran menelepon salah seorang BSB groupies yang hafal semua lagu2nya (initial: DAR, 26, Pondok Kopi). Tapi mendadak gw teringat sebuah lagu berjudul in a rush yang ngetop di era 90an akhir.

Penyanyi dari lagu in a rush itu juga sebuah group vokal bernama: bLackstreet.

Ohhh..

Saturday, March 01, 2008

kopi sore dan kolam renang

Jumat sore, jam 5, hari kerja. Menikmati kopi sore sambil menyaksikan anak-anak bermain di kolam renang adalah kemewahan yang belum bisa gw dapet di Jakarta, di hari kerja. Di satu sisi gw mensyukuri keberadaan gw di kota kecil ini.

jempol gw gede juga ya?

Tapi di sisi lain, ngopi malam hari sepulang kerja, di gerai kopi yang ramai dan berisik, bersama teman2 terbaik gw, di Jakarta, adalah kemewahan lain yang nggak bisa gw dapat sekarang. Dan sebenarnya gw rela menukar kemewahan yang gw dapat di kota ini, dengan kemewahan versi Jakarta itu.

Jadi gw berkesimpulan bahwa tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Kebahagiaan adalah kombinasi dari beberapa keadaan, dari beberapa pilihan, yang nggak semuanya sesuai harapan kita. Sekarang bisa aja gw bilang kalo gw lebih bahagia di Jakarta. Padahal kalo gw lagi di Jakarta, gw bisa sampe ke suatu titik saturasi dimana gw ngomong: gw pengen jadi petani aja!

Kita merasa bahagia seandainya bisa memiliki sesuatu yang tidak kita miliki sekarang. Karena itulah, buat gw, kebahagiaan itu utopia. Sama seperti kesuksesan. Dua-duanya adalah hal yang nggak pernah kita bisa rasakan, karena kita selalu dalam proses mengejarnya.

Aa gym pernah bilang kalo orang merasa tidak bahagia bukan karena keadaan, tapi karena tidak bisa menerima keadaan. Gw setuju. Tapi gw belum bisa sampai ke tahap itu, menerima keadaan. Makanya gw nulis ini.

Kehidupan, adalah hal2 yang terjadi ketika kita sedang sibuk membuat rencana kehidupan itu sendiri.

Wednesday, February 27, 2008

lesson's learned

kalo mau nonton konser di kelas festival, mending pake sepatu keds aja ya. ini konser belum mulai kok udah pegel duluan :P

Monday, February 25, 2008

caramel macchiato


Gambar di atas (source: google) adalah penampakan ideal caramel macchiato. Kopi dan susu saling mengimbangi, dengan rasa kopi yang membekas di lidah. Karena untuk kuantitas yang sama, jelas kopi akan menang melawan susu.

Tadi sehabis makan siang, dengan mengandalkan promo buy 1 get 1 free dari kartu kredit sejuta umat, gw membeli minuman kesukaan gw itu di basement mall sebelah. Begitu melihat penampakannya, kok kayaknya porsi susunya sangat berlebihan, mungkin sekitar 75%. Gw coba aduk2 dengan harapan kalo udah nyampur warnanya jadi coklat muda seperti biasanya. Tapi nggak loh, warnanya putih kecoklat-coklatan. Catet ya, kecoklat-coklatan bukanlah coklat.

Gw pun menghisap sedotan yang udah tertancap pasrah. Perasaaan gw gak enak nih. Kayak mau jadian tapi takut dikecewain gitu. Deuh harus ya analoginya ke percintaan?

Bener aja, rasanya kayak minum susu rasa kopi. Sekali lagi catet, minum susu rasa kopi bukanlah berarti minum susu pakai kopi apalagi minum kopi pake susu. Jauh bo.

Gw dan partner ngopi pun kecewa. Mungkin inilah efek buy 1 get 1 free. Gak ada yang gratis dalam ilmu jualan. Hehehe.. Gw pikir selama ini gerai kopi favorit gw itu cukup konsisten menjaga kualitas minumannya (atau baristanya?) di semua outletnya, ternyata nggak juga. Sama aja kayak gerai kopi lainnya.

Sampai kantor, si caramel macchiato look alike itu masih bersisa setengah. Gw menuju coffee machine, ngambil 1 shot black coffee, gw campur deh sama si caramel macchiato look alike tadi. Tetep gak enak sih, tapi lumayan buat bekal sampai nanti sore.

Cinta memang butuh pengorbanan ya. Kalo cinta ama minuman bermutu, yang memang harus berkorban membeli dengan harga mahal. Lagi2 harus ya pake analogi percintaan??

BSB is back

every time i breath i take you in, and my heart beats again
baby i can't help it, keep me drowning in your love
**

sometimes i wish i could turn back time
impossible as it may seems
**

i'd walk halfway around the world
for just one kiss from you
**

looking back on the things i've done
i was trying to be someone
i played my part, kept you in the dark
**

show me the meaning of being lonely
is this the feeling i need to walk with
tell me why i can't be there where you are
**

Bukannya lagi gombalisasi, tapi ini adalah senandung2 ringan dalam rangka persiapan menonton konser BACKSTREET BOYS!

Jadi inget beberapa tahun lalu waktu gw masih SMU, gw sempet berantem ama temen sekelas gw. Gara2nya, gw bilang kalo BSB gak kreatif karena mereka gak bisa bikin lagu sendiri, dan musik mereka gak keren. Gw membandingkan dengan group lain yang menjadi idola gw masa itu. Group lain itu, tentu saja, Boyzone dong! *halah dimana2 mah boyband sama aja kali hihihi*

Tapi waktu jaman kuliah, BSB ini ternyata cukup eksis di audio mobil gw, menemani aktifitas gw dan teman2 wanita yang semuanya boyband mania. You name it, westlife, boyzone, A1, semua ada. Sampe kalo ada cowok tiba2 nebeng, suka terkaget2 sendiri denger lagu2 kami. Tapi dalam hati gw yakin cowok2 itu pasti menikmatinya. Guilty pleasure :)

Jadi malam ini, for the sake of good old days back in college, gw dan 2 orang teman kuliah gw memutuskan untuk menonton konser BSB di JCC.

Everybooooody... Rock your boooooody... Backstreet's back alright!

Sunday, February 24, 2008

tentang kacamata

Di lantai 6 sebuah gedung di Jakarta Selatan, kehebohan kecil terjadi. Tidak biasanya ada perempuan asing berkeliaran di situ. Bahkan sebenarnya jumlah perempuan di ruangan besar itu bisa dihitung dengan jari. Jadi mendapati sosok tinggi pirang dan berjenis kelamin wanita adalah suatu kelangkaan.

Sebenarnya bukan itu masalah utamanya. Para pekerja kantor itu bukanlah manusia gua yang tidak pernah melihat sosok selain ras bangsa sendiri. Tetapi yang menjadi sumber kehebohan adalah kebiasaan si perempuan asing yang tidak pernah memakai bra. Dan karena Jakarta panas, si perempuan asing itu seringkali ke kantor menggunakan kaos oblong tipis, sebuah kebebasan yang didapat dengan bekerja di perusahaan yang tidak terlalu mementingkan kerapihan penampilan. Tapi ternyata untuk si perempuan asing itu, kaos oblong putih polos bisa menjadi sumber gosip yang menarik.

Seorang wanita lokal yang bekerja di lantai yang sama pada awalnya tidak menyadari hal itu. Tapi beberapa teman wanitanya mulai sering membahas kejadian itu.

wanita 1: bo, lo lihat gak si bule yang duduk di dekat ruang meeting?
wanita 2: yang mana sih? yang pake kacamata?
wanita 1: waduh gw gak merhatiin sih dia pake kacamata atau nggak. yang jelas kacamata bawah mah dia gak pake.
wanita 2: hah?? maksudnya?
wanita 1: (berbisik) dia gak pake bra hihihi
wanita 2: masa sih? eh lo kok merhatiin aja ya hehehe
wanita 1: dia sering ke ruangan gw soalnya. mana dia sering pake kaos putih polos. makin kelihatan deh!
wanita 2: hahaha.. dasar lo.. pinjemin jaket kek..
wanita 1: halah kenal juga nggak.
wanita 3: eh suruh si wanita 4 pinjemin bra-nya aja. toh buat dia juga gak perlu kan, gak ada yang diganjel ini.
wanita 4: sialan...
wanita 1,2,3: hahahaha...
wanita 1: eh tapi kok kaos putihnya itu udah dipake 2 hari berturut2 ya?
wanita 2: gak pulang kali dia..
wanita 1: hihihi.. iya kali
wanita 2: jadi inget salah satu bos di kantor kita yang dulu, pernah waktu itu dia dua hari berturut2 pake baju yang sama ke kantor. eh tapi kok ya sekretarisnya juga! hahaha...

Kehebohan kecil gak penting itu pun berlalu begitu saja. Sampai pada suatu pagi si wanita 2 baru tiba di kantor, langsung menuju meja kerjanya. Si perempuan asing lewat di sampingnya, yang menimbulkan gerakan refleks si wanita 2 untuk menengok ke arahnya, sekedar memastikan apakah dia sudah membeli bra di pusat perbelanjaan sebelah kantor. Tiba2 seorang lelaki rekan kerja wanita 2 mendekat dan berbisik padanya, dengan gaya mau bergosip.

lelaki 1: eh, kamu perhatiin gak si bule itu?
wanita 2: kenapa emangnya?
lelaki 1: dia tuh kalo kerja gak pernah pake bra!
wanita 2: (dalam hati) ampuuunn...
wanita 2: (cari aman) aduh masa sih? nggak tau deh ya, saya nggak pernah merhatiin.

Friday, February 22, 2008

go green

my messy table in green :)

Wednesday, February 13, 2008

Jangan Lupakan

ku berjalan terus tanpa henti
dan dia pun kini telah pergi
ku berdoa di tengah indahnya dunia
ku berdoa untuk dia yang ku rindukan

memohon untuk tetap tinggal
dan jangan engkau pergi lagi
berselimut di tengah dingin dunia
berselimut dengan dia yang ku rindukan

would it be nice to hold you
would it be nice to take you home
would it be nice to kiss you

memohon untuk tetap tinggal
dan jangan engkau pergi lagi

***
haduh kenapa nidji bisa bikin gw sedih banget ya?

Tuesday, February 05, 2008

iklan

Sendirian di kota orang emang bikin sering ngeblog ya. Topiknya juga makin gak penting. Misalnya, iklan-iklan yang annoying. Berhubung ini gw nulis sambil nonton tv, jadilah ini list iklan nggak penting yang muncul (baik di tv maupun dalam pikiran gw) selama gw menonton acara ehm.. supermama.

1. Iklannya maia ahmad dimana dia menyanyikan lagu dengan nada sumbang: "permen bla bla enak dan bergunaaa..."
2. Iklannya rebecca yang ujung2nya dia bilang: "kacangku rasa bawang" or something along that line.
3. Iklan minuman yang mengandung susu, dimana si pembuat iklan dengan bodohnya menggunakan payudara pria dewasa yang berdenyut2 sebagai analogi susu.
4. Iklan larutan penyegar dengan bintang utama vokalis band jenggotan idola remaja. Lagunya itu loh kok ya jelek banget..

Eh indra bruggman dan mama mimi mau tampil nih! Udah dulu ah. Yiukk..
*Oh Tuhan apa yang terjadi padaku?*

Monday, February 04, 2008

Catatan Harian Single Female Traveler

1. Sebelum meminta sekretaris anda memesan hotel di kota tujuan, lakukan research kecil2an menyangkut lokasi dan kredibilitas hotel. Jangan percaya pada situs2 review hotel di internet karena biasanya reviewnya standar, tidak mengungkap sisi busuk misalnya hotel yang kita tuju ternyata adalah hotel mesum. Jadi bertanyalah pada teman2 anda yang tinggal di kota tujuan, karena biasanya jawabannya lebih dapat dipercaya. Research kecil2an ini akan menyelamatkan anda dari kenyataan seperti harus sarapan bersebelahan meja dengan pasangan om girang dan wanita ber-kaus ketat-rok mini-high heels di pagi hari.

2. Orang bijak jaman dulu pernah bilang bahwa kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin orang lain memperlakukan kita. Itulah sebabnya, ketika saya naik lift di hotel, saya tidak pernah nanya2 ke orang yg tidak saya kenal: "kamar berapa om/tante?" Tapi ternyata tidak semua orang berpikiran sama dengan saya. Sering banget deh di lift atau di lorong hotel ditanyain sama bapak2: "kamar berapa dek?" Tipsnya, pura2 gak denger atau kalau udah gak bisa ngeles, pura2 budeg dengan menjawab: "lantai 4 pak" dan langsung turun.

3. Sarapan sendirian di coffee shop hotel memang menyebalkan. Karena nggak ada orang yang stand by di meja waktu lagi ngambil buah, jadi kadang2 suka ada yang pengen mengambil alih meja kita. Tipsnya, buat meja sepenuh mungkin dan agak berantakan. Tidak lupa 1 piring makanan yang masih utuh dan 1 gelas minuman harus selalu stand by di atas meja, untuk menandakan bahwa meja ini ada penguasanya. Jangan naro tas atau kunci kamar, karena efeknya meja anda memang tidak diambil alih, tapi harta benda anda akan hilang.

4. Masih soal sarapan sendirian, pilihlah lokasi yang menghadap ke tv atau pemandangan ke taman atau kolam renang. Hindari tempat duduk yang terbuka dan memungkinkan seringnya terjadi kontak mata dengan tamu2 hotel yang tidak kita kenal. Males bo.

5. Kalau biasanya seorang perempuan sangat peduli dengan penampilan fisik, maka ketika sedang di hotel sendirian, cuek ajah. Gak perlu dandan kecuali mau pergi dengan orang yang anda kenal. Gak perlu tebar senyuman. Gak perlu wangi2. Seandainya anda segitu desperatenya dan berpikir mungkin di hotel ini anda bertemu jodoh anda, buang pikiran itu jauh2, karena tidak ada orang yang bertemu jodohnya di hotel. Ada sih 1 selebritis, tapi kemudian dia bercerai. Anda nggak mau bercerai kan?

6. Berpikir positif. Terutama ketika pintu hotel anda diketok malam2 oleh oknum tidak bertanggung jawab. Lanjutkan tidur anda sambil berpikir: "ah mungkin tadi dia salah kamar"

7. Jangan nonton HBO kalau yang ditayangkan adalah film horor. Sebagai gantinya, nonton lah supermama karena acara ini cukup menghibur di kala sendiri di kamar hotel. Pilih mana, ngeliat pembunuh bermuka rata atau indra bruggman berkaos ketat?

Friday, February 01, 2008

catching us

Weekday 1: dia di palembang, saya di jakarta.
Weekend 1: saya di bandung, dia di jakarta.
Weekday 2: saya di medan, dia di jakarta.
Weekend 2: saya masih di medan, dia masih di jakarta.
Weekday 3: dia di palembang, saya di medan.
Weekend 3: saya di singapur, dia di jakarta.
Weekday 4: dia di palembang, saya di jakarta.

Pertanyaannya: Dimanakah saya dan dia pada weekend 4?

Deuh, ngebacanya aja pusing.

Thursday, January 31, 2008

Today's horoscope

Sorayya,
A friend or association could help you sort out your recent confusion. You really need to decide what to do next, and you have been waffling and weaving all over the place in a misguided attempt to hang onto the status quo. Someone will kick you in the bum and say, "Get moving!"

Teman2ku, kalau kalian tidak percaya Tuhan, at least kalian bisa percaya horoscope hihihi..

Monday, January 28, 2008

kopi baru

Waktu gw masih kecil dan belum mampu beli kopi sendiri, gw sering colongan icip2 kopi bokap. Bukan sembarang kopi. Kopi Aceh bo! Tapi gw gak nyandu, cuman iseng2 aja.

Pada suatu hari gw menemukan rasa kopi yang -menurut lidah gw waktu itu- sungguh mewah. Beda banget ama kopi aceh. Tapi sayang merk kopi ini cuman sekali-sekali ketemu di pesawat atau dibawain bokap pulang traveling.

Semenjak gw pindah ke Jakarta, merk kopi ini menjadi begitu akrab sama gw. Ngeraciknya juga gampang banget, nggak kayak kopi Aceh. Walaupun menurut para ahli perkopian merk ini mengandung kadar asam paling tinggi di antara merk-merk lain satu kasta, gw tetep cinta ama merk ini. Maag gw masih bisa kompromi kok :)

Sampai beberapa minggu yang lalu gw nginep di rumah temen gw. Berhubung gw butuh kopi untuk memperlancar urusan pembuangan di pagi hari, si temen gw berbaik hati menyajikan kopi buat gw. Ada kopi, gula, dan creamer, yang siap gw racik sesuai takaran favorit gw. Merk kopi yang disajikan gw udah kenal, tapi jarang banget minum merk ini. Namanya gw orang yang gak pilih2 (ya iyalah udah dikasih kok nawar), gw pun ngopi dengan nikmat.

Tak disangka, rasa kopi ini begitu membekas di lidah dan pikiran gw. Ibarat kena patil di hari ke 127, kok gw pengen lagi ya? Gw cari di supermarket langganan pun tak ada. Oh betapa susahnya hidupku kala itu.

Akhirnya ketemu juga merk kopi itu di satu supermarket di kalimalang. Sempet bingung soalnya merk ini punya beberapa tekstur yang gw gak ngerti apa bedanya. Cap cip cup belalang kuncup terpilihlah yang original.

Maka semenjak saat itu, gw resmi berganti kopi. Sampai detik ini gw masih begitu menikmati merk kopi baru gw ini. Tiap habis menyesap kopi ini, gw menatap cangkir kopi gw dan berkata: "where have you been all my life?" hihihi... kok kayak ketemu jodoh.

Dan sekarang, gw lagi di luar kota untuk urusan kerjaan. Kali ini hotelnya lebih bagus. Tapi yang paling juara, hotel ini menyediakan merk kopi baru gw di kamar! Yuk ah ngopi dulu.

Sunday, January 27, 2008

Lost in Bandung

Setelah beberapa kali ditunda, akhirnya jadi juga ke Bandung sama Dian, Wichita n Christina, sambil sekalian menjajal kehandalan mobil baru Christina :) Jadilah kami 4 orang wanita yang tidak hafal jalanan Bandung, tidak punya peta Bandung, dan terlalu gengsi untuk bertanya, menghabiskan 24 jam yang penuh kebodohan sekaligus kesenangan, dari jam 12 siang hari Sabtu sampai 12 siang hari Minggu.

Yang ada tiap ketemu persimpangan jalan mendadak bingung. Tiap ketemu marka petunjuk arah yang warna ijo mendadak girang. Tiap ketemu U-turn mendadak muter. Tiap ketemu angkot jurusan Dago mendadak diikuti. Dan tiap ketemu FO mendadak berhenti hehehe..

Belum lagi kebodohan2 yang terjadi akibat miskomunikasi. Mau ke palasari malah ke tamansari (siapa yg budeg ya?). Lagian mana ada sih orang jalan2 ke Bandung nyempet2in nyari buku "Macro Programming" di palasari? Efek kelamaan kuliah di Teknik kayaknya.

Hasil muter2 tanpa arah adalah sebagai berikut.
Kategori tempat makan:
1. Sapulidi
2. Batagor Riri
3. Martabak San Fransisko
4. Lisung
5. Suis Butcher
6. Kartika Sari
7. Amanda

Kategori Factory Outlet:
1. Cascade
2. Heritage
3. 18th Park
4. The Summit
5. Blossom
6. Edward Forrer
7. Donatello

Jadi dengan bangganya kami bisa berteriak seperti Dora: berhasil! berhasil!
*bedanya Dora punya peta canggih, sedangkan kami punya intuisi canggih :P*

Tuesday, January 22, 2008

Love Actually

Quote #1:
Mark to Juliet:
For now let me say
without hope or agenda
just because it's Christmas
and at Christmas you tell the truth
to me you are perfect
and my wasted heart will love you.

Quote #2:
Aurelia (in Spanish) : Later you'll drive me home?
Jamie (in English) : Sure.
Jamie (in English) : It's my favorite time of day, driving you.
Aurelia (in Spanish) : It's the saddest part of my day, leaving you.